Jum'at, 26/04/2024 19:06 WIB

Mendy Sang Inspirator Kiper Kulit Hitam di Eropa

Mendy hampir tidak dikenal oleh penggemar sepak bola Inggris, ketika dia bergabung dengan Chelsea dari Rennes hanya dengan banderol US$30 juta pada musim panas 2020. Namun sekarang dia dikenal sebagai salah satu kiper terbaik di dunia.

Edouard Mendy (Foto: Goal)

London, Jurnas.com - Bukan rahasia lagi, kiper Chelsea, Edouard Mendy merupakan kiper paling konsisten sepanjang tahun ini. Di Liga Champions musim lalu, Mendy mencatatkan rekor sembilan clean sheet dan mengantarkan The Blues menjuarai turnamen bergengsi itu.

Sejauh ini, tidak ada kiper yang memainkan setidaknya dua pertandingan Liga Premier musim ini yang memiliki persentase penyelamatan lebih baik daripada Mendy, yaitu 88,57 persen.

Dikutip dari Goal pada Sabtu (27/11), pesaingnya dari Liverpool, Alisson hanya mencatatkan angka 77,27 persen. Sementara Ederson 66,67 persen dari tembakan yang dia hadapi pada musim 2021-2022.

Mendy hampir tidak dikenal oleh penggemar sepak bola Inggris, ketika dia bergabung dengan Chelsea dari Rennes hanya dengan banderol US$30 juta pada musim panas 2020. Namun sekarang dia dikenal sebagai salah satu kiper terbaik di dunia.

Hal ini diamini oleh penasihat teknis dan kinerja Chelsea, Petr Cech. Dia melihat sesuatu dalam diri Mendy yang tidak dilihat orang lain.

Mantan kiper The Blues dan Republik Ceko itu yakin bahwa Mendy masih bisa membawa permainannya ke level yang lebih tinggi, meskipun dia sudah berusia 28 tahun saat tiba di Stamford Bridge.

Namun hal yang menyedihkan, kiper kulit hitam dan Afrika sering kali harus berjuang lebih keras dari pada penjaga gawang kebanyakan, untuk meyakinkan orang tentang kualitas mereka.

Memang, perlu dicatat bahwa Mendy adalah penjaga gawang kulit hitam pertama yang memenangkan Liga Champions sejak legenda AC Milan Dida pada 2007, dan penjaga gawang Afrika pertama sejak legenda Liverpool Bruce Grobbelaar pada 1985 yang mengangkat Piala Eropa.

Kenyataannya adalah bahwa individu kulit hitam berbakat seperti Mendy sering diabaikan oleh pelatih dengan standar-standar bias.

Sejumlah penjaga gawang kulit hitam mengakui bahwa mereka juga terpengaruh oleh pandangan yang tidak jelas ini, yang membuat mereka merasa lebih rendah dari rekan-rekan mereka yang berkulit putih, yang mereka yakini memiliki teknik yang lebih baik dan membuat lebih sedikit kesalahan.

Mendy, bagaimanapun, selalu memiliki keyakinan penuh pada dirinya sendiri, dan orang-orang yang datang sebelum dia.

Dalam konferensi pers pertamanya setelah menandatangani kontrak dengan Chelsea, ia menyebut Tony Sylva sebagai idolanya.

Hasil akhirnya adalah Mendy, seperti halnya Andre Onana, kini menjadi sumber inspirasi anak-anak kulit hitam muda di seluruh Afrika dan sekitarnya.

"Ini merupakan kebanggaan besar dan saya sangat senang bahwa penjaga gawang Afrika telah mencapai level ini," kata ikon Kamerun Jacques Songo`o kepada Goal.

"Kami memiliki rasa hormat sekarang dan kami telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras kami dapat mencapai tempat-tempat ini," sambung dia.

"Ketika Anda memiliki kesempatan, Anda harus mengambilnya, dan ketika Mendy bergabung dengan Chelsea, itu tidak selalu sebagai pilihan pertama," tutup dia.

KEYWORD :

Edouard Mendy Penjaga Gawang Chelsea Liga Inggris




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :