Selasa, 07/05/2024 06:25 WIB

Strategi Kementan Wujudkan SDM Pertanian yang Profesional dan Berdaya Saing

Terjadi juga efisiensi pengunaan pupuk setelah pemanfaatan PUTS (perangkat uji tanah sawah), yang masing-masing SP-36 44,70 persen, KCL 38,40 persen, NPK 23,40 persen, dan Urea 16,10 persen.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi pada Forum Koordinasi Staff Pendamping IPDMIP, Jumat (19/11).

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi mendorong para petani untuk memanfaatkan irigasi.

Dedi mengatakan, salah satu tujuan dari program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) atau Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi Terpadu adalah untuk pemberdayaan penyuluh dan petani yang berada di daerah irigasi.

"Irigasi harus betul-betul dimanfaatkan dan digunakan untuk menggenjot produktivitas pertanian kita," kata Dedi dalam arahanya pada Forum Koordinasi Staff Pendamping IPDMIP, Jumat (19/11).

Dedi berharap, para penyuluh mendampingi petani terutama dalam mengimplementasikan inovasi dan teknologi, bagaimana mengakses Kredit Usahan Rakyat (KUR), dan mengelola keuangan dengan benar untuk usaha tani.

"Tentu para penyuluh mendampingi petani bagaimana memanfaatkan irigasi ini. Bagaimana mengimplementasikan inovasi teknologi, bagaimana mengakses modal, dan mengelola keuangan apalagi keuangan yang berasal dari KUR untuk usaha taninya," kata Dedi.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Pusluh), Bustanul Arifin Caya mengatakan, tujuan pembangunan pertanian adalah menyediakan pangang bagi 273 juta penduduk Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor pertanian.

Bustanul mengatakan, mewujudkan tujuan pembangunan pertanian mengharuskan peningkatan produktivitas, kualitas, dan kontinuitas. Tiga kata kunci tersebut, kata dia, hanya dapat diwujudkan oleh SDM pertanian, yang profesional, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha.

Dia menambahkan, BPPSDMP saat ini sedang melakukan berbagai strategi dalam mengembangkan SDM pertanian, di antaranya melakukan regenerasi SDM pertanian berkelanjutan, dan melakukan penguatan profesionalisme dan kompetensi penyuluh (ASN,Swasta, Swadaya).

"Kami juga melakukan penguatan penyelenggaraan penyuluhan pertanian berbasis inovasi ilmu pengetahuan dan rekayasa teknologi dan mengembangkan kewirausahaan, jejaring usaha, kemitraan dan akses pasar," ujarnya.

Bustanul juga terus berupaya mengubah mindset bertani dari awalnya hanya tanam, petik, dan jual menjadi tanam, petik, olah, jual dan korporasi. Dari bertani karena hanya kewajiban atau kebiasaan menjadi agrobisnis.

"Bukan hanya mengubah mindset bertani, tapi juga mengubah mindset penyuluhan dari awalnya konvensional menjadi maju, mandiri, dan modern. Dari metode pendekatan lakususi menjadi Internet of Things (IoT)," sambungnya.

Sementara itu, Bustanul mengatakan, terjadi peningkatan produksi padi di lokasi IPDMIP selama periode 2019-2020. Masing-masing yang masuk tiga besar dari 16 provinsi adalah Kalimatan Barat 63 persen, Sulawesi Tengah 39 persen, dan Nusa Tenggara Timur 36 Persen.

Terjadi juga efisiensi pengunaan pupuk setelah pemanfaatan PUTS (perangkat uji tanah sawah), yang masing-masing SP-36 44,70 persen, KCL 38,40 persen, NPK 23,40 persen, dan Urea 16,10 persen.

KEYWORD :

IPDMIP Dedi Nursyamsi Daerah Irigasi Bustanul Arifin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :