Jum'at, 26/04/2024 12:57 WIB

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diharapkan Beri Dampak Ekonomi

Pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung diharapkan akan memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, dan daya saing bagi masyarakat di sekitar lintasan jalur kereta api cepat.

Universitas Tarumanagara menggelar webinar tentang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung diharapkan akan memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, dan daya saing bagi masyarakat di sekitar lintasan jalur kereta api cepat.

Namun, di sisi lain, tidak dipungkiri dampak negatif pun akan muncul bagi masyarakat yang terlewati jalur kereta api sepanjang 142,3 km, khususnya masyarakat sekitar stasiun kereta api.

Pemetaan atau prediksi dampak positif dan negatif sangat penting, guna mengantisipasi dampak positif dan memitigasi dampak negatif aspek sosial bagi masyarakat.

Rektor Universitas Tarumanagara, Agustinus Purna Irawan, menyebut proyek ini adalah proyek bersama dengan multi disiplin, multi input dan output serta multi outcomes.

Karena itu perlu dipastikan bahwa proyek ini dapat menjadi manfaat bagi para praktisi, dosen, mahasiswa, bahkan masyarakat dengan menjadikan proyek ini sebagai obyek untuk pembelajaran.

"Kita perlu betul-betul bertanggung jawab dalam proyek ini karena proyek nasional, proyek bersama, maka publik perlu diberikan keterbukaan informasi selaku pemilik sesungguhnya dari proyek ini," kata Agustinus dalam webinar bertajuk `Infrastructure Technology Challenge and Socio Economic Impact in JBHSR Project` pada Sabtu (13/11), berkolaborasi dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Cars Dardela Joint Operation (CDJO), dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

General Manager Technical & Design Management Ir. Rachman Suhanda, sebagai salah satu narasumber memaparkan bahwa kereta cepat Jakarta-Bandung memasang Earthquake Early Warning System, karena dinilai sangat sensitif terhadap perubahan alignment, geometri dan getaran.

"Kalau getaran terlalu besar akan menyebabkan kecelakaan, sehingga penggunaan earthquake early warning system sangat ditekankan. Karenanya perlu dilakukan kerjasama dengan pihak BMKG yang memiliki kompetensi terkait pemasangan sensor yang mendekati episentrum gempa sehingga Early Warning System dapat dioptimalkan," terang dia.

Sementara itu HSR (High Speed Rail) Director of KCIC Xiao Songxin, mengatakan bahwa sistem HSR di China juga memastikan keamanan berdasarkan konstruksi dan berbagai percobaan pengoperasian.

"Berdasarkan banyak praktik dalam konstruksi dan dalam operasinya, telah membentuk sistem teknologi SDM yang mencakup enam aspek seperti track engineering, EMU kecepatan tinggi, kontrol kereta api, catu daya traksi, operasi & manajemen, dan pencegahan & kontrol risiko," jelas dia.

Ditambahkan oleh Guru Besar Untar, Prof. Carunia Firdausy, Ph.D, perkembangan transportasi dalam negeri dapat membawa dampak positif bagi perekonomian bangsa.

"Selain sosialisasi, pengakuan dari publik itu penting, agar setiap orang paham bahwa proyek ini memang memberikan dampak positif bagi pembangunan Indonesia, khususnya terkait sustainable development," tutup dia.

KEYWORD :

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Universitas Tarumanagara Dampak Ekonomi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :