Jum'at, 10/05/2024 22:54 WIB

Menko PMK: Edukasi Prokes Lebih Efektif Dimulai dari Sekolah

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut edukasi mengenai protokol kesehatan akan lebih efektif apabila dimulai dari sekolah. Anak-anak cenderung lebih mudah untuk dikontrol dan diarahkan.

Menko PMK Muhadjir Effendi (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah telah memutuskan untuk memulai kembali pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah dengan beberapa ketentuan. Namun yang paling utama ialah dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut edukasi mengenai protokol kesehatan akan lebih efektif apabila dimulai dari sekolah. Anak-anak cenderung lebih mudah untuk dikontrol dan diarahkan.

"Jadi sebetulnya pendidikan edukasi kepada nasyarakat itu akan lebih efektif kalau dimulai dari sekolah. Harapannya, anak-anak kemudian bisa memberikan inspirasi kepada orang tua di rumah agar mereka juga mematuhi protokol kesehatan," ujarnya saat meninjau pelaksanaan PTM di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, pada Rabu (3/11).

"Mari kita jadikan edukasi protokol kesehatan ini justru melalui anak-anak sekolah. Saya kira sangat bagus," timpal Muhadjir.

Pada kesempatan itu, ia pun mengapresiasi penerapan disiplin protokol kesehatan pada MIN Tanjung Redeb, Kabupaten Berau. Sebagai satu-satunya madrasah ibtidaiyah negeri di Berau, kepatuhan MIN Tanjung Redeb dalam menerapkan protokol kesehatan layak dijadikan contoh.

Melihat bukti kepatuhan itu juga, Muhadjir berpesan kepada Wakil Bupati Berau agar dapat menambah jumlah peserta didik yang melaksanakan PTM menjadi 50% di setiap kelas. Ia meyakini kepatuhan terhadap penerapan protokol kesehatan bukan hanya di MIN Tanjung Redeb, tetapi banyak sekolah lain yang sudah melaksanakannya dengan baik.

"Untuk provinsi saya minta juga segera melakukan (PTM). Semua provinsi kan sesuai instruksi SKB 4 Menteri itu sudah bjisa diterapkan sesuai ketentuan-ketentuan," tuturnya.

Kendati demikian, kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, sebelum memulai atau menambah jumlah peserta PTM lebih dahulu harus berkonsultasi dengan Satgas Covid-19 di masing-masing provinsi dan daerah. Selain itu, harus tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan secara ketat.

Sebelum memulai rangkaian kunjungan kerja di Berau pada hari kedua, Menko PMK pagi tadi melakukan aktivitas olahraga bersepeda alias gowes didampingi Wakil Rektor Bidang Keuangan Universitas Muhammadiyah Berau Djupiansyah Ganie.

Sambil bersepeda, ia juga membagikan paket bantuan sembako dari PMK Peduli kepada masyarakat sekitar seraya memastikan bantuan sosial kepada masyarakat telah tersalurkan dengan tepat.

Sebelum mengakhiri rangkaian kunjungan kerja di Berau dan bertolak kembali ke Jakrta, ia turut melakukan peletakan batu pertama pembangunan Universitas Muhammadiyah Berau. Terakhir, dilanjutkan dengan meninjau vaksinasi kepada masyarakat di Balai Mufakat.

Berdasarkan data cakupan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Berau per-1 November 2021, untuk dosis 1 sebanyak 116.262, dosis 2 sebanyak 82.118, dosis 3 sebanyak 1.867. Secara persentase, masyarakat yang sudah divaksin 1 mencapai 62% sementara 38% belum divaksin. Adapun 56% sudah diberikan vaksin lengkap dosis 1 dan 2.

"Vaksinasi ini sangat menentukan dan di sini sudah sangat lumayan. Tetapi ingat, vaksin bukan satu-satunya yang bisa menjamin tanpa diikuti protokol kesehatan yang baik," pungkas Muhadjir.

KEYWORD :

Menko PMK Muhadjir Effendi Protokol Kesehatan Pembelajaran Tatap Muka




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :