Jum'at, 26/04/2024 10:50 WIB

Proyek Jalur Sutera China Macet akibat Utang

Penelitian menunjukkan bahwa proyek Jalur Sutera (BRI) yang diinisiasi oleh China mengalami kemandekan, karena negara berpenghasilan rendah yang dilalui oleh proyek tersebut terlilit utang.

Bendera kebangsaan China berkibar di sekitar kontainer (Foto: Reuters)

Beijing, Jurnas.com - Penelitian menunjukkan bahwa proyek Jalur Sutera (BRI) yang diinisiasi oleh China mengalami kemandekan, karena negara berpenghasilan rendah yang dilalui oleh proyek tersebut terlilit utang.

Untuk diketahui, Presiden China Xi Jinping meluncurkan BRI pada 2013 silam, yang bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan China dalam pembiayaan dan pembangunan infrastruktur, guna membangun kepentingan bersama di seluruh Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Tetapi megaproyek itu saat ini menghadapi tantangan besar di luar negeri, menurut studi AidData, sebuah laboratorium penelitian di College of William and Mary di Amerika Serikat.

"Semakin banyak pembuat kebijakan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menghentikan proyek-proyek BRI profil tinggi karena masalah harga yang terlalu tinggi, korupsi dan keberlanjutan utang," kata salah satu penulis, Brad Parks dikutip dari Reuters pada Rabu (29/9).

AidData mengungkapkan, proyek di Malaysia senilai US$11,58 miliar dibatalkan selama 2013-2021. Sementara itu, pembatalan juga terjadi di Kazakhstan dengan nilai hampir US$1,5 miliar, dan lebih dari US$1 miliar di Bolivia.

Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri China menyebut "tidak semua utang tidak dapat dipertahankan". Dan sejak diluncurkan, BRI telah "secara konsisten menjunjung tinggi prinsip konsultasi bersama, kontribusi bersama, dan manfaat bersama".

"Banyak negara mitra mengatakan inisiatif tersebut telah memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi lokal," tambah China.

Studi AidData mengamati 13.427 proyek yang didukung China di 165 negara selama 18 tahun, senilai total US$843 miliar, dan mencatat bahwa komitmen keuangan pembangunan internasional tahunan Beijing sekarang dua kali lipat dari Amerika Serikat.

Tetapi perubahan besar dalam sentimen publik mempersulit negara-negara peserta untuk mempertahankan hubungan dekat dengan Beijing.

Studi tersebut menyebut semakin banyak proyek yang didukung China telah ditangguhkan atau dibatalkan sejak peluncuran BRI 2013, dengan bukti "penyesalan pembeli" di sejumlah negara termasuk Kazakhstan, Kosta Rika dan Kamerun.

Risiko kredit juga meningkat, dengan eksposur utang China sekarang melebihi 10 persen dari produk domestik bruto (PDB) di banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah.

KEYWORD :

Jalur Sutera China Utang Luar Negeri Proyek Infrastruktur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :