Sabtu, 27/04/2024 02:16 WIB

Syahrul: Cari Jagung 7.000 Ton di Supermarket Tidak Mungkin Dapat

Sementara Kebutuhan jagung setahun untuk pakan, konsumsi dan industri pangan totalnya 14,37 juta ton sehingga dengan menambahkan stok akhir Desember 2020 (carry over) sebesar 1,43 juta ton, diperoleh stok jagung 2021 sebanyak 2,85 juta ton .

panen jagung Nusantara di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan dan panen serempak di seluruh wilayah Indonesia lainnya berlangsung secara virtual, Rabu (29/9).

Grobogan, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo kembali memastikan ketersediaan stok jagung. Kepastian itu disampaikan pada panen jagung Nusantara di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Rabu (29/9).

"Panen jagung di Grobogan ini mewakili gerakan pertanian khususnya jagung yang ada di seluruh Nusantara. Panen hari ini membuktikan jagung ada dimana-mana. Produksi jagung nasional kita tahun 2021 ini diperkirakan overstock 2,85 juta ton," tegas Syahrul.

Syahrul menyampaikan, berdasarkan data prognosa Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Statistik (BPS), luas panen jagung nasional Januari-Desember 2021 seluas 4,15 juta hektae, produksi bersihnya sebesar 15,79 juta ton dengan kadar air 14 persen.

Sementara Kebutuhan jagung setahun untuk pakan, konsumsi dan industri pangan totalnya 14,37 juta ton sehingga dengan menambahkan stok akhir Desember 2020 (carry over) sebesar 1,43 juta ton, diperoleh stok jagung 2021 sebanyak 2,85 juta ton .

"Kalau begitu tidak ada masalah dengan stok jagung kita tahun ini, kecuali cari jagung sampai 7.000 ton di supermarket tidak mungkin dapat. Tapi kalau turun ke petani dan Grobogan hari ini pasti ada berapa saja maunya," tegasnya.

Menurut Syahrul, ketersediaan jagung dalam negeri dipastikan aman sebab jagung merupakan komoditas yang mudah ditanam di seluruh daerah Indonesia.

Terkait polemik data jagung, Syahrul menjamin validitas data yang keluarkan pemerintah atau digunakan Kementan karena dihasilkan mulai dari proses standing crop, pemantauan melalui agriculture war room atau melalui satelit dan berdasarkan laporan pemerintah daerah serta data telah disinkronkan dengan BPS.

"Karena itu, saya perintah para Dirjen untuk turun lakukan validasi, terbukti hasilnya jagung kita ada. Bahwa kemudian ada kenaikan harga, itu lain persoalan. Sekali-sekali petani jagung menikmati untung," ujar Syahrul.

"Oleh karena itu, saya bahagia sekali hari ini dan saya yakin Presiden Jokowi sangat memperhatikan pertanian. Menangani pertanian tidak boleh ada kepura-puraan, bahwa kemudian ada fluktuasi harga itu bagian lain yang harus kita tangani secara bersama-sama," sambungnya.

Lebih lanjut Syahrul menegaskan pihaknya terus menggenjot produksi jagung khususnya untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak secara nasional. Ia meminta agar semua pihak termasuk perusahaan pakan untuk melakukan penyerapan jagung dari petani lokal secara maksimal.

Sebagai informasi, panen jagung nasional berlangsung hingga akhir 2021, dengan prakiraan luas panen September ini 299.059 hektar, Oktober 230.157 hektar, November 207.264 hektar dan Desember seluas 197.265 hektare.

KEYWORD :

Syahrul Yasin Limpo Panen Jagung Jagung Pakan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :