Sabtu, 27/04/2024 02:24 WIB

Tekan Varian Delta, Australia Beli Tambahan 1 Juta Dosis COVID-19 Moderna

Pembelian tersebut merupakan dorongan bagi ekonomi Australia senilai A$2 triliun (US$1,5 triliun), yang berisiko tergelincir ke dalam resesi kedua dalam beberapa tahun sebagai akibat dari penguncian dua kota terpadat di negara itu, Sydney dan Melbourne.

Vaksin Moderna dari Amerika yang menjadi vaksin booster bagi tenaga kesehatan. (Foto: Ist)

Canberra, Jurnas.com - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan, Australia telah membeli tambahan 1 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna dari Uni Eropa untuk mempercepat program inokulasi.

Pembelian tersebut merupakan dorongan bagi ekonomi Australia senilai A$2 triliun (US$1,5 triliun), yang berisiko tergelincir ke dalam resesi kedua dalam beberapa tahun sebagai akibat dari penguncian dua kota terpadat di negara itu, Sydney dan Melbourne.

Penguncian ini akan tetap sampai 70 persen dari hampir 26 juta penduduk negara itu divaksinasi sepenuhnya, yang diperkirakan tidak akan terjadi hingga akhir Oktober.

Tetapi Morrison mengatakan jutaan dosis akan tiba akhir pekan ini. Australia telah memesan 25 juta vaksin dari Moderna. "Ada kabar baik hari ini. Harapan sebesar keluarga untuk program vaksinasi kami," kata Morrison kepada wartawan di Sydney, dikutip dari Reuters, Minggu (12/9).

Pembelian itu dilakukan ketika Australia berjuang untuk menahan wabah varian Delta yang sangat menular, dengan infeksi harian pada Sabtu (11 September) mencapai 2.000 kasus untuk pertama kalinya.

Australia telah mencatat 73.610 kasus COVID-19 sejak pandemi dimulai. Korban tewas naik 7 menjadi 1.091.

Negara bagian terpadat di Australia, New South Wales, pada Minggu melaporkan 1.262 kasus COVID-19 yang didapat secara lokal dalam 24 jam terakhir, turun dari 1.599 infeksi yang tercatat sehari sebelumnya.

Negara tetangga Victoria melaporkan 392 infeksi COVID-19 dalam 24 jam terakhir, turun sedikit dari 450 kasus yang tercatat di negara bagian itu sehari sebelumnya.

Sementara itu, Queensland, negara bagian terpadat ketiga di Australia, mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya tidak perlu memerintahkan penguncian setelah mendeteksi nol infeksi COVID-19 dalam 24 jam terakhir.

Negara bagian pada hari Sabtu melaporkan lima kasus COVID-19, dengan Perdana Menteri negara bagian Annastacia Palaszczuk memperingatkan bahwa penguncian mungkin diperlukan untuk menghentikan penyebaran virus.

Namun, negara bagian mengatakan pengujian belum mendeteksi kasus lebih lanjut, menghindari perlunya tindakan seperti itu.

"Kami belum keluar dari masalah, tetapi ini adalah hasil terbaik yang bisa kami harapkan pada titik wabah ini," kata Wakil Perdana Menteri Queensland Steven Miles kepada wartawan di Brisbane.

KEYWORD :

Australia Scott Morrison Vaksinasi COVID-19 Varian Delta Vaksin Moderna




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :