Sabtu, 27/04/2024 02:51 WIB

Iran Tuntut Arab Saudi Hentikan Perang di Yaman

Ia menuduh Riyadh menyeret kawasan itu ke dalam bahaya sebagai akibat dari kebijakan yang merusak.

Seorang pejuang yang setia kepada separatis Dewan Transisi Selatan (STC) Yaman memegang bendera separatis di provinsi Abyan selatan pada tanggal 18 Mei 2020 [NABIL HASAN / AFP

Jakarta, Jurnas.com - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh menuntut agar Arab Saudi menghentikan perang di Yaman. Ia menuduh Riyadh menyeret kawasan itu ke dalam bahaya sebagai akibat dari kebijakan yang merusak.

Khatibzadeh menambahkan, Riyadh tidak memiliki hak untuk menyatakan pendapatnya tentang program nuklir Iran, dan mengkritik apa yang dia gambarkan sebagai pembelian senjata yang berlebihan dari Kerajaan Saudi, serta dugaan dukungannya untuk kelompok teroris dan pembunuhan brutal terhadap warga sipil di Yaman.

"Riyadh harus mencabut blokade dan sanksi yang diberlakukannya pada orang-orang Yaman seperti yang terjadi pada Qatar setelah perjanjian rekonsiliasi baru-baru ini," katanya dilansir Middleeast, Sabtu (09/01).

Mempertahankan program nuklir negaranya, Khatibzadeh mengatakan bahwa perjanjian nuklir dan komitmen semua pihak dalam konteks yang sangat jelas.

Ia menambahkan bahwa program nuklir Iran transparan dan diawasi penuh oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

KEYWORD :

Pemerintah Iran Arab Saudi Perang Yaman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :