Jum'at, 26/04/2024 08:39 WIB

Anggota Parlemen Inggris Keluhkan Aturan Lockdown

Graham Brady meminta Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, untuk mempertimbangkan kembali tanggal berakhirnya penguncian (lockdown) Covid-19.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, didampingi petani setempat Matt Shervington-Jones, memeriksa operasi telur selama kunjungan ke Farm Shervington, St. Brides Wentlooge dekat Newport, Wales, Inggris, 30 Juli 2019. (Foto: Adrian Dennis)

London, Jurnas.com - Anggota parlemen Inggris dari Partai Konservatif, Graham Brady meminta Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, untuk mempertimbangkan kembali tanggal berakhirnya penguncian (lockdown) Covid-19.

Menurut dia, anggota parlemen harus melakukan kesempakatan kembali terkait regulasi lockdown pada akhir Januari dan akhir Februari.

Dikutip dari BBC pada Rabu (6/1), Brady mengatakan bahwa pemerintah tidak boleh memperkenalkan aturan dan regulasi yang tidak logis bagi rakyat.

"Faktanya tidak boleh pergi keluar rumah lebih dari sekali sehari untuk berolahraga bahkan jika Anda sendirian. Faktanya Anda dapat berjalan melintasi lapangan golf dengan salah satu anggota rumah tangga Anda, tetapi akan dilarang bermain golf," ujar Brady.

"Faktanya Anda boleh pergi ke Tesco atau Sainsbury`s dan membeli bunga, tetapi pasar lokal tidak diizinkan untuk menjual bunga. Ada hal-hal yang sama sekali tidak masuk akal dan harus disingkirkan," tegas dia.

Sebagaimana diketahui, Inggris kembali menerapkan penguncian di tengah penyebaran Covid-19 varian baru. Jenis ini diyakini lebih menular dibandingkan jenis Covid-19 sebelumnya.

PM Inggris Boris Johnson memperkirakan bahwa penguncian akan berlangsung hingga pertengahan Februari, guna menekan kasus yang saat ini tengah bergejolak.

KEYWORD :

Inggris Lockdown Covid-19 Graham Brady




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :