Sabtu, 27/04/2024 10:59 WIB

Panen Raya di Kediri, Kementan Pastikan Pasokan Cabai Aman

Total luas panen cabai rawit sendiri di Kediri kurang lebih 1.050 hektare yang tersebar di Kecamatan Pagu 250 hektare, Ploso Klaten 300 hektare, Wates 50 hektare, Gurah 60 hektare dan Pare 50 hektare.

Direktur Jenderal Hortikultura (Ditjen Hortikultura), Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto melalukan panen raya cabai rawit merah di Desa Brenggolo, Kecamatan Ploso Klaten dan cabai merah besar di Desa Kebon Rejo Kecamatan Kepung, Rabu 6 Januari 2021. (Foto: Ist/jurnas.com)

Kediri, Jurnas.com  - Direktur Jenderal Hortikultura (Ditjen Hortikultura), Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto memastikan bahwa ketersediaan cabai aman. Hal itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kediri, Rabu (6/1).

Pada kunjungan tersebut, Prihasto juga melalukan panen raya cabai rawit merah di Desa Brenggolo, Kecamatan Ploso Klaten dan cabai merah besar di Desa Kebon Rejo Kecamatan Kepung. Luas hamparan pertanaman cabai rawit yang sedang panen mencapai 85-90 hektare.

Total luas panen cabai rawit sendiri di Kediri kurang lebih 1.050 hektare yang tersebar di Kecamatan Pagu 250 hektare, Ploso Klaten 300 hektare, Wates 50 hektare, Gurah 60 hektare dan Pare 50 hektare.

Sementara luas panen cabai besar di Kecamatan Kepung kurang lebih 400 hekare yang tersebar di di Desa Kebonrejo 250 hektare, Desa Besowo 4 hektare, Desa Puncu 45 hektare dan Desa Ngancar 65 hektare.

Pada kunjungan kerja tersebut, Prihasto juga mengunjungi Pasar Induk Pare di Kediri, Prihato untuk memastikan pasokan dan harga cabai aman. "Untuk cabai besar pasokan dan harga cukup aman yakni di kisaran Rp 18-20 ribu per kg di tingkat Pasar Induk Pare," ujarnya.

"Cabai rawit memang terjadi distorsi karena telah memasuki musim hujan. Pertanaman ada yang terkena banjir, jadwal petik terganggu, proses pemasakan cabai lebih lama, serangan OPT, busuk buah dan lain sebagainya," sambungnya.

Menurut pria yang bisa disapa Anton itu, kondisi tersebut diprediksi akan berakhir Januari dan harga akan kembali normal. "Kemarin harga di sini Rp 65rb per kg dan hari ini sudah turun ke Rp 59-60 ribu per kg," papar Anton.

Sementara itu, Champion Cabai Kabupaten Kediri, Bagus Ananto menyampaikan, naiknya harga cabai yang terjadi sejak pergantian tahun kemarin bukan karena tidak ada produk melaikan adanya penundaan jadwal petik.

"Petani khawatir ada penutupan jalan distribusi dan armada-armada pengangkut cabainya libur. Akibatnya tidak ada pasokan yang masuk ke pasar dan pedagang hanya menghabiskan stok cabai dari 31 Desember. Kondisi inilah yang menyebabkan lonjakan harga mulai tanggal 1 Januari hingga tembus Rp 75 ribu per kg," terangnya.

Meskipun demikian, Bagus mengatakan bahwa harga di tingkat petani tetap dinilai wajar. Pihaknya juga menyampaikan bahwa harga akan kembali turun pada pertengahan januari ini.

"Harga akan cenderung turun pada kisaran Rp 30 ribu per kg karena pedagang sudah menyesuaikan pembelian. Ke depan, jika intensitas hujan semakin berkurang maka rontok bunga berkurang serta proses pemasakan buah menjadi lebih cepat. Pemetikan setiap 5-7 hari menjadi 4 hari sekali," ujarnya.

Ditjen Hortikultura terus melakukan upaya-upaya dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga, seperti membantu ongkos transportasi untuk pengiriman cabai dari wilayah sentra ke kota-kota yang kekurangan pasokan sehingga bisa menekan harga jual.

Selain itu, Ditjen Hortikultura juga akan memfasilitasi sarana pengolahan cabai, biaya sewa gudang (cool storage) yang dapat dimanfaatkan pada saat harga rendah.

Untuk pengendalian di sisi on farm, Direktorat Jenderal Hortikultura secara rutin mengirimkan ke seluruh provinsi Data Early Warning System aneka cabai untuk 3 bulan ke depan.

Data ini bisa dijadikan acuan untuk memprediksi produksi. Tak hanya itu, sosialiasi dan tindakan-tindakan preventif untuk pengendalian serangan pada cabai di berbagai musim juga telah dilakukan bersama-sama dengan pertugas dinas, penyuluh dan champion cabai.

KEYWORD :

Prihasto Setyanto Panen Cabai Kediri Kementerian Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :