Jum'at, 26/04/2024 19:41 WIB

Mata Uang Anjlok, Yaman Tutup Penukaran Uang

Riyal Yaman mencatat keruntuhan bersejarah terhadap dolar AS, karena harga satu dolar selama dua hari terakhir mencapai 880 riyal, 

Teller bank menghitung uang di Bank Sentral Aden di Aden pada 13 Desember 2018 [Saleh Al-OBEIDI / AFP

Jakarta, Jurnas.com - Asosiasi Dealer Valuta Asing di ibukota Yaman Aden mengumumkan penutupan semua perusahaan pertukaran, menyusul penurunan signifikan dari nilai mata uang lokal sejak Rabu (03/12).

Riyal Yaman mencatat keruntuhan bersejarah terhadap dolar AS, karena harga satu dolar selama dua hari terakhir mencapai 880 riyal, untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang di negara tersebut.

Asosiasi tersebut mengeluarkan surat edaran, menyerukan jaringan transfer uang lokal, pemilik perusahaan pertukaran dan semua lembaga, fasilitas dan jaringan sektor perbankan di Aden untuk menghentikan kegiatan pertukaran mereka mulai Kamis.

Asosiasi tersebut menyatakan bahwa kepentingan publik negara tersebut memerlukan penutupan perusahaan pertukaran uang. "Penurunan signifikan mata uang lokal terhadap mata uang asing, mencapai rekor terendah," katanya dilansir Middleeast, Jumat (04/12).

Ini bukan pertama kalinya Asosiasi Pedagang Valuta Asing mengumumkan penangguhan kegiatan pertukaran di Aden karena jatuhnya mata uang lokal, mengingat kegagalan pemerintah untuk menyelesaikan dilema yang memengaruhi kehidupan sebagian besar warga Yaman.

Selasa lalu, Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa mengindikasikan bahwa riyal Yaman telah kehilangan 250 persen nilainya sejak dimulainya perang.

Yaman telah mengalami perang kekerasan yang mengakibatkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia , menyebabkan jutaan orang di ambang kelaparan. Delapan puluh persen penduduk Yaman membutuhkan bantuan, menurut perkiraan PBB.

KEYWORD :

Mata Uang Pemerintah Yaman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :