Jum'at, 19/04/2024 14:38 WIB

Begini Strategi Juhara Raup Untung dari Usaha Tani Tomat

Tidak sampai di situ, ternyata Juhara punya strategi khusus meningkatkan keuntungan dari budidaya tomat.

Tomat (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Usaha tani hortikultura, terutama tomat tergolong usaha yang berpeluang menghasilkan untung besar namun diimbangi dengan risiko kerugian yang juga tinggi. Untuk itu penting diketahui kunci sukses budidaya tomat agar tetap menguntungkan.

 

Tomat biasanya ditanam petani dengan cara tumpangsari bersama tanaman lainnya. Namun tak jarang petani sengaja menjadikan tomat sebagai tanaman budidaya utama.

Meski butuh modal yang terbilang cukup besar untuk budidaya tomar serta harga jual yang sering fluktuatif, ternyata tak menyurutkan minat petani untuk tetap mengembangkan komoditas tersebut.

Seperti halnya dilakukan oleh Juhara, petani sayuran asal pangalengan Bandung yang kerap menanam tomat dengan sistem budidaya monokultur alias tidak ditumpangsari dengan tanaman lain.

Biaya yang dikeluarkankannya untuk menanam satu hektare tomat bisa mencapai Rp100,8 juta. Hasilnya, Juhara bisa memproduksi 40 ton tomat segar per musim tanam.

"Dengan harga jual normal Rp3.000 per kg saja, paling tidak saya bisa memperoleh pendapatan Rp20 juta per hektare atau untung sekitar Rp19 juta per musim per hektar," terang Juhara antusias saat dihubungi, Minggu (26/7)

Tidak sampai di situ, ternyata Juhara punya strategi khusus meningkatkan keuntungan dari budidaya tomat. Caranya, dengan menanam di lahan yang sama sebanyak dua kali tanam. Setelah tanam pertama selesai panen dan dibongkar, lahan tersebut ditanami kembali sebanyak pertanaman yang pertama.

Dengan cara itu, Juhara menyebut bisa menghemat biaya saprodi terutama mulsa, ajir, tali, semat, peralatan serta biaya tenaga kerja olah tanah hingga pemeliharaan.

"Total penghematan bisa mencapai Rp 32 juta. Dengan produksi per hektar sebanyak 40 ton maka penghematan biaya tersebut menjadi keuntungan tambahan bagi saya," ujar Juhara

Dihubungi terpisah, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Tommy Nugraha mengatakan bahwa prospek agribisnis hortikultura sangat menjanjikan, namun perlu kegigihan dan strategi untuk memperoleh keuntungan yang tinggi.

"Tidak hanya untung pada saat harga jual tinggi, namun pada harga jual normal petani bisa tetap untung," kata pria yang akrab disapa Tommy tersebut.

Menurut Tommy, strategi yang dilakukan petani tomat guna menghasilkan output sebesar-besarnya dengan input seminimal mungkin bisa terus dikembangkan. Pihaknya berharap semakin petani yang memiliki pola pikir seperti itu sehingga produk sayuran yang dihasilkannya lebih berdaya saing baik kualitas maupun harganya.

"Penting bagi petani untuk mengupayakan agar ada efisiensi biaya produksi sehingga keuntungan yang diperolehnya menjadi lebih tinggi," tukas Tommy.

KEYWORD :

Budidaya Tomat Juhara Ditjen Hortikultura Tommy Nugraha




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :