Jum'at, 26/04/2024 09:59 WIB

Petani Millenial Jambi Sukses Dongkrak Produktivitas Padi 10 Ton per hektare

Pemuda yang menjadi petani berprestasi Kota Sungai Penuh tahun 2020 ini juga menekuni bidang tanaman hortikultura diantaranya tanaman cabe, tomat dan bawang merah serta tanaman perkebunan seperti kopi arabica. 

Petani milenial kelahiran Kota Sungai Penuh bernama Nopi Herdinal.

Jambi, Jurnas.com - Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan pertanian, baik itu tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Potensi inilah yang dimanfaatkan salah satu petani milenial kelahiran Kota Sungai Penuh bernama Nopi Herdinal.

Nopi menuturkan dirinya bergerak dibidang tanaman pangan yaitu padi sawah dengan luas lahan kurang lebih dua hektare. Dalam panen ini produktivitasnya berhasil mencapai 10,5 ton per hektare.

“Alhamdulillah untuk produksi terus meningkat setiap tahunnya. Dan semuanya berhasil karena bimbingan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura serta penyuluh Kota Sungai Penuh,” ujar Nopi.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mendorong anak muda termasuk kalangan milenial mau bertani. Mentan SYl meyakini generasi muda menjadi penentu kemajuan pertanian nasional.

Menurutnya mereka kaum generasi muda mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan pertanian. “Generasi milenial adalah masa depan sektor pertanian. Generasi yang mampu memanfaatkan teknologi yang tersedia, dunia dalam genggaman mereka,” papar Mentan SYL

Bagi Nopi Hardinal, menjadi petani adalah pilihan bukan pelarian. Sebagai petani milenial ia pun tak segan mengajak generasi muda lainnya untuk berkontribusi memajukan pertanian di Kota Sungai Penuh.

Selain itu, pemuda yang menjadi petani berprestasi Kota Sungai Penuh tahun 2020 ini juga menekuni bidang tanaman hortikultura diantaranya tanaman cabe, tomat dan bawang merah serta tanaman perkebunan seperti kopi arabika. Kopi arabica saat ini telah berumur 2 tahun dan sudah mulai berproduksi di lahan seluas 2 hektar.

”Saat ini tanaman tomat telah berumur 2 bulan 1 minggu, sudah siap panen dan memasuki panen ke-4 dan Alhamdulillah hasilnya cukup bagus. Begitu juga dengan tanaman kopi arabica”, kata Nopi.

Dikatakannya Nopi dirinya juga telah menggagas berbagai rencana kedepan dibidang pertanian.

“Kita berencana membuat channel youtube untuk penyebaran informasi dibidang pertanian ditambah untuk mengangkat profil dari teman – teman yang sukses dibidang pertanian. Selain itu, kita juga merencanakan pendirian usaha fresh market dengan tujuan untuk pemasaran hasil produk – produk pertanian yang bermutu dengan packaging yang bagus dan menarik ditambah dengan pemanfaatan media social sebagai sarana promosi dan juga sarana pemasaran,” terang Nopi.

Sementara penyuluh swadaya Kota Sungai Penuh, Asmaneli memberikan pandangannya tentang apa yang telah dilakukan Nopi Hardinal.

“Saya cukup mengenal Nopi dalam berbagai kegiatan – kegiatan yang dilakukan olehnya tentang pertanian. Dan Nopi Herdinal juga pernah menyampaikan beberapa materi dan menjadi narasumber pada kegiatan pelatihan di bidang pertanian,” ucap Asmaneli.

Secara terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan keberadaan para petani milenial sangat diperlukan untuk menjadi pelopor sekaligus membuat jejaring usaha pertanian.

“Mereka (petani milenial) diharapkan mampu menarik minat generasi milenial menekuni usaha dibidang pertanian. Apalagi sudah banyak petani milenial yang kini telah menjadi pengusaha sector pertanian dan mengembangkan usahanya dari hulu hingga ke hilir,” ujar Dedi.

KEYWORD :

Petani Millenial Petani Jambi Produktivitas Padi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :