Jum'at, 26/04/2024 19:56 WIB

Budidaya Perikanan Bakal Dikelola Secara Modern

Mayoritas lahan budidaya saat ini masih dikelola secara tradisional hingga tidak optimal

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menegaskan, perikanan budidaya harus dikelola secara modern karena mayoritas lahan budidaya saat ini masih dikelola secara tradisional hingga tidak optimal.

"Ketika kunjungan kerja di Pulau Sulawesi, satu keluarga bisa memiliki 4 sampai 5 ha tambak udang. Namun, hasilnya hanya 1 sampai 2 ton saja per tahun. Sedangkan tambak yang dikelola secara modern dengan sistem intensifikasi, per ha bisa menghasilkan 5 sampai 6 ton," ujar Edhy Prabowo, Rabu (17/6/2020).

Hal itu ditegaskan Edhy kepada tim UN Industrial Development Organisation (UNIDO). Edhy mengaku ingin agar tambak-tambak di Indonesia dikelola secara modern dengan lahan yang tidak begitu luas tetapi menghasilkan lebih banyak.

Menurutnya, dengan menggunakan lahan sedikit tetapi hasil optimal akan mendorong keberlanjutan. Pasalnya, sisa lahan dapat dipakai untuk menanam mangrove dan pohon vegetasi pantai sehingga kondisi alam tetap terjaga.

Sejalan dengan itu, masyarakat dapat menggunakan area mangrove untuk berbudidaya udang lokal dan kepiting sehingga aspek ekonomi tetap didapat. "Produktivitasnya dapat, keberlanjutannya juga dapat," tambahnya.

Edhy optimistis sektor kelautan dan perikanan Indonesia dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19. Semua aktivitas produksi sejauh ini masih berjalan dengan baik seperti perikanan tangkap ataupun budidaya.

"Ini adalah waktu yang sulit bagi semua negara di dunia, karena itu kami berjuang mengatasinya. Saya percaya dengan kerja sama yang baik, kita bisa mengatasi hambatan dan terus bereksplorasi,” tambahnya.

Adapun, kerja sama antara KKP dan UNIDO sudah terjalin sejak 2014 melalui program hibah luar negeri Sustainable Market Access through Responsible Trading of Fish in Indonesia (Smart-Fish Indonesia).

Program hibah dari UNIDO dan Pemerintah Swiss tersebut akan berlangsung hingga 2022. Melalaui program hibah ini, KKP dan UNIDO juga menggelar pelatihan yang bertujuan meningkatkan kualitas produk perikanan Indonesia.

KEYWORD :

Edhy Prabowo Perikanan Tambak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :