Jum'at, 26/04/2024 21:05 WIB

Pasien Corona yang Sembuh di Arab Saudi Naik Drastis

Dari kasus-kasus baru, 25% pasien adalah perempuan, 11% adalah anak-anak, 86% adalah orang dewasa di bawah usia 65 tahun, dan 3% di atas usia 65 tahun.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Mohammed Al-Abd Al-Aly. (Foto: SPA)

Riyadh, Jurnas.com - Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan bahwa jumlah total pasien yang sudah pulih dari penyakit yang menyerang sistem pernapasan atau COVID-19 sudah melampaui jumlah kasus aktif.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan angka-angka tersebut menunjukkan keberhasilan tindakan pencegahan yang dilakukan pihak berwenang di Kerajaan untuk memperlambat penyebaran virus tersebut.

Sebanyak 3.026 orang yang baru telah pulih dari COVID-19, sehingga jumlah totalnya menjadi 28.748. Ada 28.277 kasus aktif, 237 di antaranya dalam keadan kritis. Kasus aktif termasuk 2.593 infeksi baru yang dikonfirmasi, sehingga total di negara itu menjadi 57.345.

"Jumlah pemulihan telah melampaui 50% dari jumlah total kasus," kata Al-Aly pada Senin (18/5). "Hari ini, jumlah pemulihan lebih tinggi daripada kasus aktif."

Dari kasus-kasus baru, 25% pasien adalah perempuan, 11% adalah anak-anak, 86% adalah orang dewasa di bawah usia 65 tahun, dan 3% di atas usia 65 tahun. Sebanyak 40% pasien adalah warga negara Saudi, dan sisanya ekspatriat.

Delapan kematian tambahan telah dilaporkan, sehingga total menjadi 320. Kematian terakhir barasal dari Mekah, Jeddah, Madinah, Buraidah dan Dammam. Mereka berusia antara 27 dan 46 tahun. 15.549 tes laboratorium lebih lanjut telah dilakukan, meningkatkan total menjadi 601.954.

Al-Aly mengatakan bahwa aplikasi Mawid kementerian, yang diperbarui untuk menyertakan survei penilaian sendiri virus corona sudah digunakan lebih dari 1 juta kali, menghasilkan deteksi dini lebih dari 3.000 kasus.

"Ini adalah langkah keamanan dan membawa kita lebih dekat ke keselamatan. Mereka yang menggunakannya diyakinkan akan kesehatan mereka atau menerima saran ahli. Deteksi dini melindungi (pasien) dan (memastikan mereka) menerima perawatan medis yang benar," katanya.

Ia menambahkan bahwa aplikasi itu juga membantu melindungi puluhan ribu orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan pasien yang terinfeksi seandainya penyakit tersebut tidak didiagnosis lebih awal.

Sementara itu, Juru Bicara Keamanan untuk Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Letnan Kolonel Talal Al-Shalhoub, mengungkapkan, 39% dari semua pelanggaran jam malam sampai saat ini terjadi di wilayah Riyadh. Daerah dengan total tertinggi berikutnya adalah Mekah, yaitu 22%, diikuti Provinsi Timur dengan 8,5%.

Al-Shalhoub juga mengungkapkan bahwa ada lebih dari 2.300 kebakaran rumah yang dilaporkan sejak dimulainya penutupan.

Untuk mengurangi risiko kebakaran atau kecelakaan lain, ia menyarankan semua orang untuk mengikuti saran dari Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Arab Saudi.

KEYWORD :

Virus Corona Arab Saudi Kasus Mohammed Al-Abd Al-Aly




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :