Sabtu, 27/04/2024 02:27 WIB

BMKG Pastikan Erupsi Anak Krakatau Tidak Picu Tsunami

Hasil monitoring kegempaan oleh BMKG saat terjadinya erupsi yakni pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB menunjukkan tidak adanya aktivitas seismik

Ilustrasi BMKG

Jakarta, Jurnas.com - Letusan atau erupsi anak Gunung Krakatau dipastikan tidak memicu terjadinya tsunami. Hal ini dipastikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setelah memantau dua alat pendeteksi tsunami.

Berdasarkan hasil monitoring menggunakan tide gauge di Pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen, dan Marina Jambu, tidak ada anomali perubahan muka laut sejak Jumat (10/4/2020) pujul 21.00 hingga pagi ini.

Hal serupa juga terlihat lewat hasil monitoring muka laut menggunakan Radar Wera yang berlokasi di Kahai, Lampung dan Tanjung Lesung, Banten. Tidak ada anomali perubahan muka laut sejak malam tadi hingga pagi ini.

"Sehingga berdasarkan monitoring muka laut yang dilakukan BMKG menggunakan Tide Gauge dan Radar Wera menunjukkan bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau tadi malam tidak memicu terjadinya tsunami," ujar kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, Sabtu (11/4/2020).

Sementara itu, hasil monitoring kegempaan yang dilakukan oleh BMKG tepat pada saat terjadinya erupsi yakni pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB menunjukkan bahwa tidak adanya aktivitas seismik.

"Sehingga erupsi Gunung Anak Krakatau kali ini berdasarkan catatan sensor BMKG lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu," imbuhnya.

Kendati demikian, kata Rahmat, ada satu hal menarik terkait hasil monitoring seismik oleh BMKG dimana pada pukul 22.59 hingga 23.00 WIB beberapa sensor seismik BMKG baik eksisting dan sensor baru yang dipasang tahun 2019 mencatat adanya event gempa di Selat Sunda dengan sangat baik.

"Sensor seismik BMKG tersebut adalah (1) CGJI (Cigeulis, Banten), (2) WLJI (Wonosalam, Banten), (3) PSSM (Pematang Sawah, Lampung), (4) LLSM (Limau, Lampung), (5) KASI (Kota Agung, Lampung), (6) CSJI (Ciracap, Jawa Barat), dan (7) KLSI (Kotabumi. Lampung)," ujaenya

Hasil analisis BMKG terkait gempa tersebut menujukkan telah terjadi gempa tektonik di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo M 2,4 episenter terletak pada koordinat 6,66 LS dan 105,14 BT tepatnya di laut pada jarak 70 km arah Selatan Baratdaya Gunung Anak Krakatau pada kedalaman 13 km.

KEYWORD :

Erupsi Tsunumai Gunung Krakatau BMKG




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :