Sabtu, 27/04/2024 02:44 WIB

Petani Bone Kepincut Jagung Varietas JH 37

Sesuai dengan deskripsinya, jagung varietas JH 37 termasuk jagung yang berumur sedang, karena umurnya 99 hari setelah tanam sudah bisa dipanen.

Panen jagung varietas JH 37 (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar panen jagung varietas JH 37  seluas 20 hektare bersama kelompok tani di Desa Ajang Pulu, Kecamatan Cina, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan pada Sabtu (4/4).

Panen jagung kali ini merupakan hasil kerja sama antara Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal), dengan kelompok tani Kelling 2 di Desa Ajang Pulu, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone.

Kepala Balitsereal, Muhamamad Azrai, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan program Balitsereal dalam rangka mendukung diseminasi terhadap varietas unggul baru (VUB) Balitbangtan yang telah dilepas oleh Kementan.

Selanjutnya, kata Azhari, kegiatan diseminasi ini juga sebagai media untuk membuktikan kepada petani, bahwa varietas unggul baru (VUB) Balitbangtan mampu berproduksi tinggi.

"Jagung varietas JH 37 salah satu jagung varietas unggul baru yang dilepas oleh Kementan pada 2017, hasilnya varietas JH 37 mampu bersaing dengan jagung milik swasta," katanya.

"Ke depan kegiatan diseminasi ini akan terus dikembangkan sebagai upaya untuk mengenalkan varietas unggul baru lainnya kepada petani," sambungnya.

Salah seorang petani anggota kelompok tani Kelling 2 mengatakan, tanam jagung varietas JH 37 hanya memerlukan 2 kali pemupukan, sehingga lebih irit dalam pemberian pupuk dan mengurangi biaya produksi.

"Berbeda dengan tanam jagung sebelumnya, untuk memperoleh maksimal maka pemberian pupuknya harus tiga kali," ujarnya.

Senada dengan Kepala Balitsereal, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan), Haris Syahbuddin berharap agar kegiatan diseminasi ini terus dilakukan bahkan ditingkatkan oleh Balai-Balai lingkup Puslitbangtan.

Ia juga berharap petani ingin beralih ke varietas unggul baru dan tidak menggunakan varietas yang biasa ditanam sebelumnya yang produktivitasnya rendah.

"Diseminasi adalah ajang promosi produk litbang kepada petani langsung, sehingga setiap produk yang didiseminasikan perlu menampilkan kelebihannya. Tidak hanya jagung, kegiatan diseminasi ini berlaku untuk semua varietas unggul baru yang baru dilepas oleh Balitbangtan agar segera dan sampai ke tangan ke petani," tuturnya.

Sesuai dengan deskripsinya, jagung varietas JH 37 termasuk jagung yang berumur sedang, karena umurnya 99 hari setelah tanam sudah bisa dipanen. Keunggulan lainnya adalah tidak perlu banyak menggunaan pupuk, tahan terhadap karat daun dan hawar daun, serta toleran terhadap kekeringan.

Selanjutnya, jagung varietas JH 37 adalah jagung hibrida silang tunggal hasil persilangan antara dua galur murni yang tidak berhubungan satu sama lain. Sehingga jagung hibrida silang tunggal ini untuk produksi benihnya relatif lebih mudah dibandingkan dengan hibrida silang ganda dan silang tiga galur.

KEYWORD :

Komoditas Jagung Jagung Varietas JH 37 Balitbangtan Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :