Jum'at, 26/04/2024 06:10 WIB

Warganya Masih Diculik, PM Jepang Ingin Temui Kim Jong Un

Abe bertekad untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, untuk menyelesaikan masalah penculikan warga negara Jepang yang diculik oleh agen-agen Korut.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kanan) | (foto: Japan Today)

Tokyo, Jurnas.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertekad untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, untuk menyelesaikan masalah penculikan warga negara Jepang yang diculik oleh agen-agen Korut.

Sementara Korut pada minggu ini baru saja melakukan uji coba rudal balistik baru yang diluncurkan melalui kapal selam, menjelang pembicaraan nuklir baru dengan Amerika Serikat.

"Saya bertekad untuk bertemu dengan Ketua Kim Jong Un secara langsung, tanpa prasyarat, untuk menyelesaikan masalah penculikan yang sangat penting," kata Abe pada Jumat (4/10) dikutip dari Reuters.

Pada 2002, Korea Utara mengakui agennya telah menculik 13 warga Jepang, pada beberapa dekade sebelumnya. Jepang mengatakan 17 warganya diculik, lima di antaranya dipulangkan.

Namun Korut belakangan mengakui bahwa delapan orang tewas, dan empat lainnya tidak pernah masuk ke negara itu.

Abe berjanji untuk melanjutkan masalah ini sampai semua korban penculikan pulang, meskipun ada ketegangan regional mengenai program nuklir dan rudal Korut.

Seperti diketahui, Jepang dan Korut menjadi rival selama beberapa dekade. Beberapa kali, Korut mengancam akan menghancurkan Jepang, lewat uji coba rudal ke laut di dekat Jepang, dan sempat melewati negara tersebut.

"Masalah korban penculikan adalah inti dari identitas politik Abe, dan salah satu alasan ia sampai pada posisi yang dimilikinya," kata Jeff Kingston, direktur studi Asia di kampus Temple University di Jepang.

Tetapi Abe memiliki sedikit pengaruh atas Pyongyang, pada saat Presiden AS Donald Trump sedang melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan pemimpin Korea Utara. Kedua belah pihak akan mengadakan pembicaraan nuklir baru pada 5 Oktober.

"Satu-satunya peran yang akan dimainkan Jepang adalah untuk membiayai apa pun kesepakatan yang dicapai," kata Brad Glosserman, wakil direktur Pusat Strategi Pembuatan Peraturan di Universitas Tama di Tokyo.

"Untuk sementara, Korea Utara tidak memiliki alasan untuk berbicara dengan Jepang dan akan menggunakannya sebagai kambing hitam untuk menarik diri kapan pun mereka mau."

Jepang mengecam uji coba rudal terbaru Korea Utara pada Rabu lalu, di mana Abe mengatakan itu merupakan pelanggaran sanksi PBB.

KEYWORD :

Jepang Shinzo Abe Korea Utara Kim Jong Un




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :