Sabtu, 27/04/2024 06:55 WIB

Geser Korut, China Kini Jadi Ancaman Utama Jepang

Dalam penilaian keamanan tersebut, untuk kali pertama kali Beijing mencapai tempat kedua setelah Amerika Serikat dalam Buku Putih Pertahanan, sedangkan Korut terdorong ke posisi ketiga.

Peta Korea Utara, Korea Selatan, dan Jepang (Foto: Sindo)

Tokyo, Jurnas.com - Militer China yang semakin tumbuh menjadi ancaman keamanan utama bagi Jepang. Demikian hasil tinjauan pertahanan tahunan Tokyo yang dirilis Kamis (26/9) kemarin, kendati negara tetangganya, Korea Utara (Korut) kerap kali pamer kemampuan rudal balistik.

Dalam penilaian keamanan tersebut, untuk kali pertama kali Beijing mencapai tempat kedua setelah Amerika Serikat dalam Buku Putih Pertahanan, sedangkan Korut terdorong ke posisi ketiga.

Dikutip dari Reuters, Rusia yang dianggap oleh Jepang sebagai ancaman utamanya selama Perang Dingin, berada di tempat keempat.

"Ini adalah cerminan dari fakta bahwa hanya Amerika Serikat dan China yang dapat memproyeksikan pengaruhnya secara global," kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan dalam jumpa pers pada Jumat (27/9).

Jepang telah meningkatkan pengeluaran pertahanan sepuluh kali lipat selama tujuh tahun terakhir untuk melawan kemajuan militer Beijing dan Pyongyang, termasuk pertahanan terhadap rudal Korea Utara yang berpeluang membawa hulu ledak nuklir.

Korut diketahui telah melakukan serangkaian peluncuran rudal jarak pendek, yang menurut Tokyo menunjukkan Pyongyang sedang mengembangkan proyektil, untuk menghindari pertahanan rudal balistik Aegis.

Untuk tetap menjadi yang terdepan dalam modernisasi militer China, Jepang membeli pesawat tempur siluman buatan AS dan senjata canggih lainnya.

Dalam permintaan anggaran terbarunya, militer Jepang meminta 115,6 miliar yen (US$ 1,1 miliar) untuk membeli sembilan pesawat tempur siluman Lockheed Martin F-35, termasuk enam varian take-off pendek dan pendaratan vertikal (STOVL) untuk beroperasi dari pembawa helikopter yang dikonversi.

Jet siluman, rudal pencegat buatan AS, dan peralatan lainnya merupakan bagian dari kenaikan pembelanjaan pertahanan 1,2 persen yang diusulkan, hingga mencapai rekor 5,32 triliun yen sejak 1 April.

Sebagai perbandingan, pengeluaran militer China akan naik tahun ini sebesar 7,5 persen menjadi sekitar US$ 177 miliar dari 2018, lebih tinggi tiga kali lipat dari Jepang.

Beijing sedang mengembangkan senjata seperti pesawat tempur siluman dan kapal induk yang membantunya memperluas jangkauan dan ruang lingkup operasi militer.

Setelah sebagian besar terbatas pada operasi dekat dengan pantai China, Beijing sekarang secara rutin mengirimkan patroli udara dan lautnya, di dekat pulau Okinawa barat Jepang dan ke Pasifik Barat.

Buku Putih Pertahanan juga mengungkapkan bahwa patroli China di perairan dan langit dekat wilayah Jepang merupakan masalah keamanan nasional.

KEYWORD :

China Korea Utara Jepang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :