Jum'at, 26/04/2024 19:43 WIB

TKI Ditahan di Singapura Dipersiapkan jadi Pembom Bunuh Diri

Ketiganya, lanjut MHA, berencana untuk berangkat ke Suriah dan bergabung dengan kelompok teroris Islamic State Iraq and Syria (ISIS).

Ilustrasi bom meledak (Foto: Sonora)

Jakarta, Jurnas.com – Tenaga Kerja Indonesia ditahan karena dugaan pendanaan terorisme di Singapura. Ketiga perempuan yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga tersebut ternyata dipersiapkan untuk bom bunuh diri di Suriah.

"Anindia dipersiapkan untuk menjadi pembom bunuh diri," kata Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) seperti dikutip The Strait Times, Selasa (24/9).

MHA mengatakan selain Anindia Afiyantari (33) ada dua asisten rumah tangga perempuan asal Indonesia lainnya yang ditahan karena dugaan pendanaan terorisme, yaitu Retno Hernayani (36) dan Turmini (31) yang sudah bekerja di Singapura selama enam hingga 13 tahun.

Ketiganya, lanjut MHA, berencana untuk berangkat ke Suriah dan bergabung dengan kelompok teroris Islamic State Iraq and Syria (ISIS).

"Menurut laporan mereka tak memiliki rencana melakukan tindakan kekerasan di Singapura, tapi radikalisasi dan hubungan mereka dengan teroris di luar negeri membuat mereka menjadi ancaman keamanan bagi Singapura," ujar MHA.

MHA menuturkan, jika Anindia dan Retno berkenalan lewat pertemuan sosial di Filipina, sedang Turmini bergabung melalui media sosial. Mereka kemudian mengembangkan jaringan dengan teroris asing lewat internet, termasuk dengan “pacar” daring mereka.

Selain berencana untuk berangkat ke Suriah, Retno meyakini bahwa umat Islam wajib melakukan perjalanan ke zona konflik di luar Suriah, seperti Palestina dan Kashmir untuk berperang melawan musuh-musuh Islam.

Jaringan daring itu juga meminta ketiganya untuk turut berperang dengan kelompok pro-Daesh di Filipina, Afghanistan dan Afrika.

Ketiganya juga turut menyumbangkan dana kepada kelompok-kelompok di luar negeri untuk tujuan terkait terorisme.

Sejak 2015, Singapura mencatat ada 19 asisten rumah tangga asing yang terpapar gerakan ekstrem. Seluruhnya telah dipulangkan, kecuali Anindia, Retno, dan Turmini yang masih dalam proses penyelidikan.

KEYWORD :

Warga Indonesia Teroris Timur Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :