Sabtu, 27/04/2024 11:33 WIB

Optimalkan Potensi Lokal Desainer Indonesia, Rambah Pasar Eropa

La Mode Sur La Seine à Paris ditujukan ke tingkat global tentang keunggulan karya desainer fashion Indonesia dengan keragaman dan kekuatan konten lokal.

La Mode Sur La Seine à Paris ditujukan ke tingkat global tentang keunggulan karya desainer fashion Indonesia (Foto: Ecka Pramita)

Jakarta, Jurnas.com - Melanjuti kesuksesan di tahun lalu, Indonesian Fashion Chamber (IFC) kembali menyelenggarakan fashion show skala internasional La Mode Sur La Seine à Paris di Kota Paris, Perancis pada tanggal 29 September mendatang

La Mode Sur La Seine à Paris merupakan perspektif baru untuk mempromosikan karya desainer Indonesia dan menggaungkan potensi industri fashion Indonesia ke pasar global, melalui Eropa yang memiliki pengaruh besar terhadap industri fashion dunia.

National Chairman Indonesian Fashion Chamber Ali Charisma mengatakan sejalan dengan target Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat fashion dunia, La Mode Sur La Seine à Paris ditujukan untuk memperlihatkan ke tingkat global tentang keunggulan karya desainer fashion Indonesia dengan keragaman dan kekuatan konten lokal yang tidak dimiliki oleh negara lain.

"Indonesian Fashion Chamber memberikan kesempatan bagi desainer Indonesia yang telah siap merambah pasar global untuk memperkenalkan karyanya di skala internasional. Melalui event ini diharapkan dapat meyakinkan buyer mancanegara untuk datang dan melihat karya desainer lain di Indonesia serta membuka peluang kerjasama," tuturnya.

Fashion show La Mode Sur La Seine à Paris akan menampilkan karya 18 desainer Indonesia yang mengangkat konten lokal sesuai tren global, meliputi kategori busana konvensional hingga busana muslim.

Mulai koleksi dari desainer Deden Siswanto, Ali Charisma, Lenny Agustin, Lisa Fitria, Wignyo Rahadi, Saffana, Defika Hanum, Elva Fauqo, Kebaya Adhikari by Kukuh Hariyawan, ISWI Fashion Academy, Risa Maharani, NBRS Vintage by Temmi Wahyuni, Sofie, Tufiana, Santi Nugraha, OPIEVIE, Threadapeutic by Dina Midiani, dan LNC (Life Needs Colour) by BBPLK Semarang.

Peragaan busana akan ditampilkan di atas kapal pesiar Boreas yang menyusuri Sungai Seine berkeliling Kota Paris dengan dihadiri sekitar 300 undangan yang terdiri dari buyer dan media internasional.

Acara akan berlangsung selama kapal berlayar, mulai dari Menara Eiffel dan mengelilingi sejumlah tempat ikonik di Kota Paris, sehingga seluruh desainer berkesempatan untuk mempresentasikan karyanya kepada para undangan yang diharapkan dapat memberikan hasil lebih optimal.

Untuk membuka peluang kerjasama bisnis antara desainer dan buyer maupun media internasional, digelar pula sinergi kegiatan fashion showcase, business meeting, dan media gathering.
Seluruh koleksi akan diperagakan oleh model internasional dengan wajah mondial terdiri dari multietnis yang mencerminkan identitas Kota Paris yang multikultural.

Kementerian Ketenagakerjaan RI sedang mengembangkan Pelatihan Kejuruan Fashion Technology di BBPLK Semarang. BBPLK Semarang ditujukan sebagai salah satu pusat pengembangan fashion, khususnya
fashion technology di Indonesia.

"Lulusan BBPLK Semarang ditargetkan sebagai SDM yang siap diserap oleh industri fashion, bahkan dapat mengambil peran penting dalam memajukan sektor industri kreatif melalui fashion technology di tanah air. Mengikuti acara La Mode Sur La Seine à Paris merupakan upaya untuk mengenalkan kreasi siswa BBPLK Semarang di skala internasional,” jelas Bambang Satrio Lelono, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas), Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung turut mendukung perhelatan ini dengan menghadirkan karya yang menggunakan hasil pengembangan kain tradisional asal Lampung.

Melalui ajang LA Mode Sur La Seine à Paris, kami ingin memperkenalkan keunikan busana rancangan desainer Wignyo Rahadi dengan menggunakan kain Tapis dari Lampung di pasar global yang dimulai dari kota pusat mode dunia, Paris.

"Kami berharap kain Tapis yang ditampilkan secara modern dapat diterima oleh pasar luar negeri, sehingga dapat mendorong pengembangan pengrajin kain Tapis di Lampung. Dengan mengangkat kain Tapis, lebih lanjut, diharapkan dapat sekaligus mempromosikan budaya dan pariwisata di Lampung,” ujar Budiharto Setyawan, Kepala KPw Bank Indonesia Lampung.

Paris merupakan salah satu pusat mode dunia serta kota budaya fashion tertua di dunia. Untuk itulah, rombongan desainer Indonesia yang mengikuti fashion show La Mode Sur La Seine à Paris akan melakukan rangkaian kegiatan untuk memperkaya wawasan tentang histori dan perkembangan terkini industri fashion dunia, antara lain kunjungan ke museum fashion di Louvre Museum dan pabrik lace ternama di Paris, “Cité de la Dentelle et de la Mode”.

KEYWORD :

Fashion Indonesia Pasar Eropa Desainer Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :