Mantan presiden Sudan yang digulingkan Omar Al Bashir dikawal dari penjara Kober untuk menghadapi interogasi oleh jaksa penuntut pada 16 Juni 2019. AFP
Jakarta, Jurnas.com - Kepala Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mendesak otoritas transisi Sudan untuk menyerahkan presiden yang dijatuhkan Omar Al Bashir dan mengakhiri penangkapannya yang sudah lama dicari atas kekejaman yang dilakukan di wilayah Darfur barat.
Fatou Bensouda, kepala jaksa pengadilan, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa meskipun Sudan menghadapi masa depan yang tidak pasti, sudah waktunya untuk bertindak.
"Sekarang adalah saatnya bagi rakyat Sudan untuk memilih hukum daripada impunitas dan memastikan bahwa tersangka ICC dalam situasi Darfur akhirnya menghadapi keadilan di pengadilan," kata Bensouda dikutip The National.
Dia mengatakan, dua tersangka ICC lainnya juga dilaporkan ditahan di Khartoum. “Mantan status quo telah berakhir,” kata Bensouda.
“Omar Al Bashir telah digulingkan, ditangkap, ditahan dan didakwa dengan pelanggaran domestik," tambahnya.
"Sudan tetap di bawah kewajiban hukum untuk memindahkan para tersangka ini ke ICC untuk diadili."
Dua surat perintah pengadilan, yang dikeluarkan pada 2009 dan 2010, aktif untuk Al Bashir, dengan tuduhan termasuk lima tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan, pembunuhan, pemusnahan, pemindahan paksa, penyiksaan dan pemerkosaan.
Bashir juga menghadapi dua tuduhan kejahatan perang, termasuk secara sengaja mengarahkan serangan terhadap penduduk sipil, dan tiga tuduhan genosida.
Mantan presiden itu muncul di muka umum tiga hari lalu untuk pertama kalinya sejak ia dipindahkan dari jabatannya oleh militer pada April setelah berminggu-minggu protes, menuju pengadilan untuk menghadapi tuduhan korupsi.
Sejak ditangkap, para pemimpin militer Sudan mengatakan mereka tidak akan menyerahkan Al Bashir ke pengadilan di Den Haag.
Tetapi Bensouda mengatakan transisi saat ini memberi negara kesempatan untuk bekerja sama dengan kantornya.
KEYWORD :Omar Al-Bashir Kepala ICC Sudan
