Jum'at, 26/04/2024 14:09 WIB

ICE akan Deportasi Jutaan Migran Ilegal Minggu Depan

Trump memuji Meksiko karena melakukan pekerjaan yang sangat baik menghentikan orang jauh sebelum mereka sampai ke perbatasan selatan AS

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Foto: IRNA)

Jakarta, Jurnas.com - Presiden Donald Trump mengatakan mulai minggu depan Penegakan Bea Cukai dan Imigrasi AS (ICE) akan mulai mendeportasi jutaan imigran yang memasuki Amerika Serikat secara ilegal.

"Minggu depan ICE akan memulai proses pemindahan jutaan alien ilegal yang secara ilegal menemukan jalan mereka ke Amerika Serikat," katanya Senin di Twitter dikutip UPI.

"Mereka akan dipindahkan secepat mereka masuk," tambahnya.

Namun Trump tidak memberikan spesifik, operasi ICE biasanya dirahasiakan sampai mereka sedang berlangsung untuk mencegah memperingatkan mereka yang ditargetkan.

Pengumuman ini menyusul Meksiko setelah menandatangani perjanjian dengan Amerika Serikat pada 7 Juni untuk memperkuat langkah-langkah untuk menghentikan migran Amerika Tengah sebelum mereka tiba di perbatasan AS-Meksiko dengan imbalan pemerintahan Trump tidak menindaklanjuti ancaman kenaikan tarif.

Dalam perjanjian tersebut, Meksiko mengatakan akan meningkatkan penyebaran Garda Nasional di seluruh negara dan Amerika Serikat mengatakan akan dengan cepat mengembalikan migran yang mencari suaka di negara bagian ke Meksiko.

Selain itu, Trump memuji Meksiko karena melakukan pekerjaan yang sangat baik menghentikan orang jauh sebelum mereka sampai ke perbatasan selatan kita.

Dia juga mengatakan bahwa Guatemala sedang bersiap-siap untuk menandatangani perjanjian negara ketiga yang aman dengan Amerika Serikat, yang berarti bahwa kedua negara akan memandang satu sama lain sebagai aman bagi para pencari suaka dan akan mencegah migran mengajukan status pengungsi di satu negara. setelah melakukan perjalanan melalui yang lain.

Satu-satunya perjanjian negara ketiga yang aman yang dimiliki Amerika Serikat adalah dengan Kanada, yang ditandatangani kedua negara pada Desember 2002 .

Pekan lalu, Wakil Presiden Mike Pence mengatakan perjanjian negara ketiga yang aman antara Guatemala dan Amerika hampir selesai dan disambut dengan kecaman cepat dari kelompok-kelompok hak asasi manusia.

Human Rights First mengatakan bahwa hanya menggelikan bagi Amerika Serikat untuk mengatakan bahwa Guatemala aman bagi mereka yang mencari perlindungan.

"Guatemala bukan negara yang aman bagi para pengungsi," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan. "Ini adalah negara tempat para pengungsi melarikan diri."

KEYWORD :

Migran Ilegal Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :