Jum'at, 26/04/2024 07:20 WIB

Rusia Serukan Semua Negara Lanjutkan Impor Minyak Iran

Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan yang menyerukan semua negara untuk terus membeli minyak Iran.

Bendera kebangsaan Iran berkibar di sebuah kilang minyak milik negara itu (Foto: IRNA)

Moskow, Jurnas.com - Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan yang menyerukan semua negara untuk terus membeli minyak Iran meskipun Amerika Serikat (AS) sudah mencabut keringanan sanksi bagi importir minyak Iran.

"Kami mendesak semua negara untuk tidak mematikan ikatan ekonomi seperti itu, termasuk pembelian produk Iran, terutama sumber daya energi. Kami berkeras bahwa Washington harus menghentikan tindakan apa pun yang menghalangi interaksi negara-negara lain dengan Iran di bidang keuangan, ekonomi, politik, dan lainnya," kata pernyataan itu, menurut Sputnik.

Sebelumnya, pada Rabu (8/5), Iran menyampaikan kepada duta besar Inggris, Perancis, Jerman, China dan Rusia tentang keputusannya untuk menangguhkan beberapa kewajibannya berdasarkan perjanjian nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

"Kami memperlakukan dengan memahami keputusan Republik Islam Iran untuk menunda pemenuhan beberapa kewajiban yang diambil secara sukarela di bawah JCPOA ... Pada saat yang sama, kami mendesak Iran untuk menahan diri dari mengambil langkah lebih lanjut untuk membatasi pemenuhan kewajiban berdasarkan JCPOA," katanya.

"Kami mendesak semua negara pihak pada perjanjian nuklir untuk mematuhi kewajiban mereka berdasarkan Rencana Aksi; mempercepat implementasi proyek yang dikoordinasikan sesuai dengan perjanjian komprehensif, khususnya modernisasi reaktor di Arak," sambungnya.

Presiden Rouhani secara resmi mengumumkan bahwa Iran berhenti menjual stok uranium dan air berat yang diperkaya selama 60 hari yang mulai berlaku pada 8 Mei sebagai tanggapan terhadap keluarnya AS dari JCPOA dan kegagalan Uni Eropa menahan sanksi Paman Sam di Iran.

"Pengumuman ini selama 60 hari. Kami telah mengumumkan kepada Jerman, Perancis, Inggris, Rusia dan China,bahwa jika mereka datang ke meja perundingan dalam 60 hari dan sampai pada kesimpulan menjaga kepentingan utama kami yaitu minyak (penjualan) dan hubungan perbankan, kita akan kembali ke situasi sebelumnya 7 Mei 2019," kata Rouhani dalam rapat kabinet.

Namun, ia memperingatkan, dalam waktu 60 hari itu tidak tercapai, Iran akan melanjutkan pengayaan uranium dan tidak akan mengikuti kewajiban berdasarkan JCPOA yang menurutnya pengayaan uraniumnya tidak boleh melebihi tingkat kemurnian 3,67 persen.

Di bawah JCPOA, Iran hanya diizinkan menyimpan 300 kilogram uranium yang diperkaya. Juga, berdasarkan perjanjian itu, Iran diberi wewenang untuk menukar air berat dengan impor kue kuning.

"Tidak ada kata yang dikurangi atau ditambahkan. JCPOA adalah JCPOA yang sama dan tidak akan berubah. Namun, kami siap untuk duduk di meja perundingan untuk mengimplementasikannya dengan lebih baik dan menjadikan implementasi komitmen Anda lebih baik," jelas Rouhani.

KEYWORD :

Rusia Amerika Serikat Iran Minyak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :