Perempuan mengibarkan bendera Hizbullah (Foto: Aziz Taher/Reuters)
Beirut, Jurnas.com - Tuduhan Amerika Serikat yang menyatakan Korps Garda Revolusi Iran (RGC) sebagai "organisasi teroris", langsung mendapat kutukan dari Kepala Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah.
Nasrallah menegaskan, Amerika Serikat mempermalukan Iran demi Israel dengan membentuk kelompok-kelompok teroris. "Dan memfasilitasi mereka, dan kemudian menyebut pejuang tanah air mereka sebagai teroris," ujar Nasrallah dalam pidatonya dilansir Anadolu.
Menurut pemimpin Hizbullah itu, keputusan Washington mencerminkan kekecewaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas kekuatan dan pengaruh RGC.
Triwulan I, Pelindo Multi Terminal Catatkan Kinerja Bongkar Muat Komoditas Curah 19,8 Juta Ton
Pada Senin, pemerintah AS secara resmi menunjuk RGC Iran sebagai "organisasi teroris asing". Dengan keputusan tersebut, sebuah lembaga pemerintah untuk pertama kalinya ditunjuk sebagai entitas "teroris" (sebelumnya, pada 2007, Pasukan Quds Iran - komponen RGC - dijuluki sebagai "pendukung terorisme" oleh Departemen Keuangan AS).
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran pun menanggapi langkah tersebut dengan menyatakan Komando Pusat AS (CENTCOM) - dan semua badan yang terafiliasi - sebagai "organisasi teroris".
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menyebut keputusan AS sebagai "hadiah" untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelum pemilihan Knesset pada Selasa.
RGC Iran pada mulanya didirikan agar dapat berfungsi sebagai pelopor revolusi 1979 negara itu. Saat ini, RGC punya lebih banyak otonomi daripada pasukan militer Iran lainnya. RGC juga bertanggung jawab penuh atas program rudal balistik Iran.
Donald Trump Israel Teroris Hizbullah