Sabtu, 27/04/2024 01:12 WIB

Aksi Protes Turunkan Maduro Kembali Digelar di Venezuela

Pemerintah Maduro, yang menuduh Guaido dan AS berupaya melakukan kudeta, merespons dengan menyerukan para pendukungnya untuk berbaris di Caracas.

Seorang perempuan tampak sedang melempari militer yang menghalang bantuan kemanusiaan memasuki Venezuela (Joedson Alves/EPA)

Caracas, Venezuela - Warga Venezuela diperkirakan akan turun ke jalan-jalan nasional pada Minggu (7/4), kurang dari seminggu setelah pemadaman listrik yang membuat warga di negara itu kekurangan kebutuhan layanan dasar dan air.

Pemimpin oposisi yang didukung Amerika Serikat (AS) Juan Guaido, yang menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada akhir Januari, meminta para pendukungnya berkumpul di ibukota Caracas dan berbagai daerah di sekitar negara itu unutk memprotes Presiden Nicolas Maduro dan kondisi tragis yang menjangkiti negara itu.

"Seruan (untuk memprotes) adalah untuk 6 April, di seluruh negeri dan di berbagai tempat di negara itu. Ini bukan hanya protes untuk menolak situasi yang kita lalui tetapi untuk menurunkan Maduro," kata Guaido di Majelis Nasional yang didukung oposisi, Jumat (6/4).

"Ini akan menjadi pertunjukan besar (kekuatan) dari rakyat Venezuela, bahwa kita tidak akan terbiasa dengan situasi tragis yang kita jalani," sambungnya.

Pemerintah Maduro, yang menuduh Guaido dan AS berupaya melakukan kudeta, merespons dengan menyerukan para pendukungnya untuk berbaris di Caracas.

Pendukung pemerintah Julio Cesar Acevedo, 66, mengatakan ia akan menghadiri protes hari Sabtu untuk "memperjuangkan kebebasan negara".

"Kami bosan dengan negara-negara lain yang mencoba untuk melindas Venezuela, kami menginginkan negara bebas, kami tidak ingin berlutut, kami ingin berdiri," kata Acevedo.

Daxiq Mosquera, pendukung pemerintah lainnya, mengatakan rakyat Venezuela harus "berbaris demi cinta tanah air kita".

"Jika mereka keluar, kami juga keluar, jalan-jalan itu milik rakyat, bukan ke oposisi, dan kami pergi untuk pemberdayaan negara kami," Mosquera, 55, menambahkan.

Lainnya mengeluh tentang kurangnya peluang di dalam Venezuela.

"Saya berusia 27 tahun, dan saya tidak bisa membeli rumah, saya tidak bisa punya pekerjaan, saya tidak bisa punya masa depan, tidak ada peluang, dan orang takut keluar untuk memprotes , ini mengerikan," kata Miguel, kepada Al Jazeera.

Jutaan orang Venezuela telah meninggalkan negara itu dalam beberapa tahun terakhir, melarikan diri dari hiperinflasi, pengangguran, dan kekurangan makanan dan obat-obatan.

KEYWORD :

Konflik Venezuela Juan Guaido Nicolas Maduro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :