Jum'at, 26/04/2024 09:38 WIB

Bendera AS Dicopot di Venezuela

Penutupan kedutaan itu akan memperburuk hubungan yang sudah rusak dengan Presiden AS Donald Trump, yang belum mengesampingkan intervensi militer untuk menggulingkan Maduro.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo.(Foto: )

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menarik semua diplomatnya yang masih tersisa dari kedutaan besarnya di Caracas saat krisis di Venezuela semakin mengerikan.

"Hari ini, semua diplomat AS yang tersisa di Venezuela meninggalkan negara itu. Saya tahu ini adalah saat yang sulit bagi mereka," kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan.

Meski begitu, Pompeo mengatakan, AS akan tetap berkomitmen mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido, yang ingin menggantikan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan mengadakan pemilihan ulang.

"Para diplomat AS sekarang akan melanjutkan misi itu dari lokasi lain di mana mereka akan terus membantu mengelola aliran bantuan kemanusiaan kepada rakyat Venezuela dan mendukung para aktor demokrasi dengan berani menentang tirani," kata Pompeo.

Pada Jumat (15/3), Konvoi terlihat meninggalkan kedutaan di Caracas. Bendera Amerika juga sudah tidak lagi mengibar di kantor di keduata besar tersebut.

Awal pekan ini, Pompeo sesumbar di akun Twitternya bahwa para diplomat akan ditarik karena mereka menjadi "kendala" pada kebijakan AS.

Pemerintah Venezuela membantah pernyataan Pompeo itu, dengan mengatakan pihaknya telah memerintahkan para diplomat AS untuk pergi.

Penutupan kedutaan itu akan memperburuk hubungan yang sudah rusak dengan Presiden AS Donald Trump, yang belum mengesampingkan intervensi militer untuk menggulingkan Maduro.

AS telah memberlakukan sanksi yang dirancang untuk mencekik penjualan minyak Venezuela, urat nadi pemerintah kiri di Caracas.

Negara itu mulai kembali normal pada hari Kamis(14/3) setelah pemadaman hampir total selama seminggu. Pemerintah menuding Washongton melakukan sabotase.

Sejak Januari, AS, Kanada, dan beberapa negara Eropa telah meminta Maduro untuk mundur.

Mereka mengakui Guaido, pemimpin badan legislatif yang dikontrol oposisi negara itu, sebagai presiden sementara Venezuela yang sah.

Maduro, bagaimanapun, mempertahankan dukungan dari sekitar 50 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk Rusia, China dan Turki.

KEYWORD :

Konflik Venezuela Juan Guaido Amerika Latin Nicolas Maduro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :