Sabtu, 27/04/2024 00:20 WIB

AS Buat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di India

Kesepakatan itu muncul setelah dua hari pembicaraan di Washington. AS di bawah Presiden Donald Trump telah berusaha untuk menjual lebih banyak produk energi ke India, pembeli minyak terbesar ketiga di dunia.

Pembangkit Tenaga Atom Rajasthan India di Rawatbhatta / VCG Foto

Jakarta, Jurnas.com - Amerika Serikat dan India sepakat untuk memperkuat kerja sama keamanan dan nuklir sipil, termasuk membangun enam pembangkit listrik tenaga nuklir AS di India, pada Rabu (13/03) waktu setempat.

Kesepakatan itu muncul setelah dua hari pembicaraan di Washington. AS di bawah Presiden Donald Trump telah berusaha untuk menjual lebih banyak produk energi ke India, pembeli minyak terbesar ketiga di dunia.

Pembicaraan itu melibatkan Menteri Luar Negeri India Vijay Gokhale dan Andrea Thompson, wakil kepala negara AS untuk kontrol senjata dan keamanan internasional.

"Mereka berkomitmen untuk memperkuat keamanan bilateral dan kerja sama nuklir sipil, termasuk pendirian enam pembangkit tenaga nuklir AS di India," kata pernyataan bersama itu dilansir CGTN.

Kedua negara telah membahas pasokan reaktor nuklir AS untuk India yang haus energi selama lebih dari satu dekade, tetapi kendala yang telah lama ada adalah perlunya membawa aturan pertanggungjawaban India sesuai dengan norma internasional, yang mengharuskan biaya kecelakaan untuk disalurkan ke operator daripada pembuat stasiun tenaga nuklir.

Westinghouse yang bermarkas di Pittsburgh telah bernegosiasi untuk membangun reaktor di India selama bertahun-tahun, tetapi kemajuannya lambat, sebagian karena undang-undang pertanggungjawaban nuklir India, dan proyek itu dilemparkan ke dalam keraguan ketika Westinghouse mengajukan kebangkrutan pada tahun 2017 setelah kelebihan biaya pada reaktor AS.

Brookfield Asset Management Kanada membeli Westinghouse dari Toshiba pada Agustus 2018. April lalu Westinghouse menerima dukungan kuat dari Sekretaris Energi AS Rick Perry untuk proyek India-nya, yang membayangkan pembangunan enam reaktor AP1000 di negara bagian Andhra Pradesh.

Perjanjian untuk membangun reaktor, diumumkan pada 2016, diikuti dari perjanjian nuklir sipil AS-India yang ditandatangani pada 2008. India berencana untuk melipatgandakan kapasitas nuklirnya pada tahun 2024 untuk menyapih ekonomi terbesar ketiga di Asia dari polusi bahan bakar fosil.

Oktober lalu, India dan Rusia menandatangani pakta untuk membangun enam reaktor nuklir lagi di lokasi baru di India menyusul pembicaraan puncak antara para pemimpin mereka di New Delhi.

KEYWORD :

Amerika Serikat India Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :