Jum'at, 26/04/2024 11:59 WIB

Korea Utara Kapok "Dialog" dengan AS

Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho, Pyongyang hanya menuntut pencabutan sebagian sanski sebagai imbalan untuk menutup kompleks nuklir utamanya.

Menteri Luar Negegeri Korea Utara Ri Yong Ho (Foto: Huy/AFP)

Pyongyang, Jurnas.com - Korea Utara membantah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal pertemuan puncak antara Trump dan Kim Jong Un yang berakhir mengecewakan.

Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho, Pyongyang hanya menuntut pencabutan sebagian sanski sebagai imbalan untuk menutup kompleks nuklir utamanya.

Trump, yang kembali ke Washington pada Kamis (28/2), mengatakan, perundingan gagal karena Kim bersikeras bahwa semua sanksi yang dijatuhkan AS terhadap Pyongyang harus dicabut tanpa Korea Utara berkomitmen melenyapkan persenjataan nuklirnya.

"Itu tentang sanksi. Mereka ingin sanksi dicabut seluruhnya dan kami tidak bisa melakukan itu," kata Trump kepada wartawan pada konferensi pers di Hanoi, setelah pertemuan puncak berakhir lebih awal.

Namun, Ri mengatakan pada konferensi pers yang diadakan di Hanoi lewat tengah malam dan beberapa jam setelah Trump meninggalkan ibu kota Vietnam bahwa Korea Utara hanya menuntut pencabutan sebagian sanksi dan telah menarkan proposal realistis, termasuk pembongkaran situs nuklir utamanya di Yongbyon.

"AS menuntut satu lagi agar dilakukan pembongkaran di Yongbyon," kata Ri.

Ia mengatakan jika Washington menghapus sebagian sanksi, Korea Utara dapat secara permanen mengakhiri semua produksi bahan nuklir, termasuk plutonium dan uranium, di bawah pengamatan AS.

"Ini adalah langkah denuklirisasi terbesar yang bisa kita ambil berdasarkan tingkat kepercayaan kedua negara saat ini," kata Ri dalam pertukaran yang jarang terjadi antara pejabat dan wartawan Korea Utara.

"Faktanya, ketika kita mengambil langkah-langkah menuju denuklirisasi, masalah yang paling penting adalah keamanan tetapi kami pikir akan lebih memberatkan bagi AS untuk mengambil langkah-langkah yang berkaitan dengan militer, itulah mengapa kami melihat pencabutan sebagian sanksi sebagai tindakan yang sesuai," sambungnya.

Ri mengatakan Korut juga siap menawarkan secara tertulis penghentian permanen uji coba rudal balistik nuklir dan antarbenua di negara itu dan bahwa Washington menyia-nyiakan kesempatan yang tidak akan pernah datang lagi.

"Posisi Korea Utara tidak akan berubah bahkan jika AS menawarkan untuk melanjutkan putaran dialog lainnya," tegasnya.

Dilansir dari Al Jazeera, hingga berita ini diturunkan,  Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan menteri tersebut.

KEYWORD :

KTT Hanoi Korea Utara Amerika Serikat Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :