Sabtu, 27/04/2024 11:26 WIB

Jokowi: Guru Produktif Harus Lebih Banyak

Pasalnya, hingga saat ini persentase guru masih didominasi oleh guru normatif.

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Muti/Jurnas)

Sawangan, Jurnas.com – Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meningkatkan jumlah guru produktif. Pasalnya, hingga saat ini persentase guru masih didominasi oleh guru normatif.

“Dari informasi yang saya terima lebih banyak guru normatif. 65 persen. Tugas kementerian harus meng-upgrade agar guru-guru terampil atau istilahnya guru produktif lebih banyak,” kata Jokowi saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 di Sawangan, Depok, Jawa Barat pada Selasa (12/2).

“Guru normatif misalnya guru agama, guru Pancasila, guru Bahasa Indonesia. Itu harus lebih sedikit,” lanjut dia.

Peningkatan jumlah guru produktif, lanjut presiden, juga tidak terlepas dari agenda pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang dicanangkan pemerintah tahun depan.

Dia mengatakan, tahun depan anggaran akan difokuskan pada SDM, yang menitikberatkan pelatihan vokasional, peningkatan kompetensi (upgrade skill), serta penambahan balai latihan kerja (BLK) di pesantren.

“Saya sampaikan BLK pondok pesantren tahun ini harus mencapai 1.000. Guru-guru di sekolah vokasi juga harus di-upgrade,” terang Jokowi.

Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam kesempatan yang sama mengatakan, RNPK diharapkan memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam meningkatkan pendidikan dan kebudayaan.

Kegiatan ini, kata Muhadjir, melibatkan seluruh unsur pendidikan, mulai dari kepala dinas pendidikan daerah, ketua dewan kesenian provinsi, hingga ketua pengurus besar organisasi guru.

“Kami berharap ada bahan masukan yang bisa menjadi landasan untuk merumuskan kebijakan taktis 2019 dan 2020,” kata Muhadjir.

KEYWORD :

Joko Widodo Guru Produktif RNPK 2019




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :