Jum'at, 26/04/2024 11:31 WIB

Global Sevilla Borong Emas di Ajang WSC

Siswa-siswi Global Sevilla School Jakarta kembali menorehkan prestasi di ajang internasional Tournament of Champions (TOC) World Scholar’s Cup (WSC) di Yale Univesity.

Siswa-siswi Global Sevilla School yang berhasil meraih medali di ajang World Scholar`s Cup di Yale University, Rabu (16/01) foto: Alibas_Jurnas.com

Jakarta – Siswa-siswi Global Sevilla School Jakarta kembali menorehkan prestasi di ajang internasional Tournament of Champions (TOC) World Scholar’s Cup (WSC) di Yale Univesity. Siswa-siswi terbaik tanah air itu berhasil menyabet 112 medali emas dan 88 perak di semua kategori yang dilombakan di New York, Amerika Serikat.

Purborini Sulistiyo, selaku kepada sekolah Global Sevilla menilai prestasi tersebut merupakan sesuatu yang sangat membanggakan lantaran tahun ini medali yang diraih cukup signifikan dan bahkan melampaui tahun-tahun sebelumnya.

“Ini adalah angkatan kelima yang kita berangkatkan dan mampu meraih 112 emas dan 88 perak serta piala lainnya. Jumlah yang sangat banyak disbanding tahun-tahun sebelumnya, yang tidak mencapai ratusan,” ujar Rini (Sapaan Purborini, Red) di Global Sevilla School, Jakarta, Rabu (16/01).

Menurut Rini, kompetisi ini sangat menegangkan pasalnya para siswanya harus bersaing dengan 3.000 lebih peserta dari 50 lebih negara di seluruh dunia. Apalagi persiapan yang dilakukan tidaklah mudah, karena harus ada sinergi antara siswa dan para guru pembimbing serta dukungan para orang tua, sehingga mampu mencapai hasil yang maksimal.

“Faktor lain yang membuat hasil WSC tahun baik adalah, dukungan orang tua murid sejak seleksi tingkat nasional sampai kepada puncak kegiatan WSC di Yale University di USA, bahkan beberapa orang tua murid dan bersama guru Global Sevilla, turut mendampingi ke USA,” tandasnya.

Selain meraih medali dan nilai akademik, lanjut Rini, WSC juga membentuk karakter para siswa jadi lebih baik. “Ini memang kompetisi tapi ini berpengaruh terhadap karakter diri anak-anak, dari yang pemalu jadi bisa memiliki kepercayaan diri. Karena mereka merasa mampu jadi mereka lebih percaya diri juga. Jadi bukan hanya dari sisi akademiknya tapi juga karakternya,” tuturnya.

Senada dengan Rini, Medy selaku guru pembimbing para peserta dari Global Sevilla menilai persiapan yang dilakukan sebelum mengikuti kompetisi sangat intensif, mulai dari pemilihan para siswa hingga proses latihan yang cukup menyita waktu para peserta.

“Untuk mengikuti WSC ini banyak fasenya. Regional biasanya dimulai pada April, dan Desember kita sudah melakukan persiapan mulai dari pemilihan siswa, latihan, dll. Namun setelah regional round, latihannya akan lebih intensif,” kata Medy.

“Ketika melakukan persiapan TOC, biasanya ada latihan sekitar 1,5 jam setiap pulang sekolah dimulai dari jam 3 sore. Terus Sabtu, yang harusnya dipakai untuk liburan malah digunakan untuk latihan,” tambahnya.

Medy sangat mengapresiasi usaha anak didiknya, yang rela meluangkan waktu bermain dan bersama keluarga untuk focus latihan demi mengikuti kompetisi WSC.

“Anak-anak ini luar biasa karena dengan rela dan senang hati menyisakan waktunya untuk mengikuti latihan, yang harusnya dipakai untuk berlibur bersama keluarga,” tuturnya.

“Bahkan di New York kami juga terus melakukan latihan, karena kita tiba beberapa sebelum perlombaan dimulai,” tambahnya.

Daren yang merupakan salah seorang siswa kelas delapan Global Sevilla menilai WSC merupakan kompetisi yang sangat menyenangkan. Pasalnya menurut Daren, selain berkompetisi WSC juga banyak memberikan pengalaman yang berharga, salah satunya dapat bertemu dan berinteraksi dengan siswa-siswi dari negara-negara lain.

“Kompetisi WSC sangat menyenangkan, karena pemgalaman yang bisa saya dapatkan yakni bertemu siswa dari sekolah-sekolah di seluruh dunia.  Saya bisa ngobrol dan mendapat informasi dari negara-negara mereka. Bahkan saya bisa dapat teman dari Rusia, China, dan Amerika,” ujar Daren.

Senada dengan Daren, Petrik yang juga salah satu peserta menyatakan kegembiraannya dapat mengikuti WSC, yang menurutnya banyak memberikan pelajaran baru yang belum didapatkan di bangku sekolah.

“WSC sangat menyenangkan karena mwngajarkan hal yang kita nggak akan dapat di sekolah. Kita belajar lebih dari yang kita dapatkan di sekolah. Ada momen paling seru yaitu pas dikasih daftar kemudian disuruh untuk menemukan harta karun di lokasi yang telah ditentukan bersama siswa dari negara lain seperti Afrika, Jepang dan lainnya,” kata Petrik.

Kegembiraan tak hanya didapatkan oleh para guru dan siswa, namun orang tua siswa-siswi tersebut juga merasa bangga dan senang melihat anak-anaknya mampu berprestasi di ajang internasional seperti WSC. Pasalnya, selain memberikan kebanggaan telah mengikuti ajang internasional, WSC juga mengajarkan nilai-nilai nasionalisme dan keberagaman kepada anak-anak.

“Ajang ini meruapakan ajang untuk memupuk nasionalisme anak-anak dan pentingnya sebuah kerjasama. WSC juga melatih mereka untuk memgerti perbedaan dengan dunia luar. Ajang ini juga merupakan ajang nasionalisme, karena anak-anak ini membawa negara untuk bersaing dengan negara-negara luar,” ujar Devi.

“Kita bangga melihat anak-anak bisa bertarung dengan orang luar dan bisa berhasil meraih medali, yang membuktikan bahwa anak-anak Indonesia itu pintar-pintar,” tambahnya.

KEYWORD :

Global Sevilla Ajang WSC New York




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :