Sabtu, 27/04/2024 04:30 WIB

Sebelum jadi Obesitas, Begini Cara Atasi Emotional Eating

Emotional eating erat hubungannya antara sistem pencernaan dan otak sebagai pusat pengatur lapar-kenyang dan pengatur emosi.

Emotional eating memiliki beberapa tanda yang bisa kita kenali (Foto: Ilustrasi)

Jakarta - Tahukah Anda menurut studi, 30 persen perempuan dan 24 persen pria mengatasi stres dengan mengonsumsi makanan berlebihan 30 persen perempuan dan 19 persen pria memilih mengonsumsi makanan tidak sehat (snack, gorengan, dll).

Secara psikologis ketika kita sedang merasa buruk tubuh kita akan bereaksi untuk mencari sesuatu yang lebih baik sebagai defense mechanism. Setiap orang memiliki Insting untuk bereaksi menyeimbangkan kembali hal-hal yang tidak sesuai dalam tubuhnya.

Menurut Psikolog Tara de Thouars, BA, M.Psi, Emotional Eating rentan untuk mengalami gangguan makan yang lebih parah, seperti binge eating, compulsive eating, dan bulimia.

Tara menyarankan mengambil keputusan saat kita dalam kondisi stres seringkali tidak tepat, termasuk soal makan. " Itu sebabnya pilihan makan saat stres biasanya tidak tepat karena mengandalkan emosi," ucap Tara.

Mari kenali lima tanda Anda mengalami Emotional Eating:

1. Kebiasaan makan yang berubah saat mengalami stres
2. Makan ketika lapar atau sudah kenyang
3. Memiliki makan untuk menghindari dan menghadapi situasi stres
4. Makan untuk membuat perasaan nyaman
5. Menggunakan makanan sebagai reward

Lalu bagaimana cara mengatasi, berikut tips dari Tara:

1. Makan tepat waktu
2. Pilih alternatif lain
3. Cari kesibukan yang positif
4. Curahkan ke buku
5. Kurangi rasa bersalah

KEYWORD :

Comfort Food Emotional Eating




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :