Jum'at, 26/04/2024 19:33 WIB

Zakat Bisa Jadi Senjata Lawan Kapitalisme

mandiri di antara dunia muslim sendiri dengan cara memperkuat peran zakat sebagai “senjata sosial-ekonomi” untuk digunakan dalam menghadapi kapitalisme dan liberalisme.

Konferernsi pers terkait WZF International Conference 2018 yang digelar di Melaka, Malaysia pada 5-6 Desember 2018.

Jakarta – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Prof. Bambang Sudibyo menilai kebangkitan dunia muslim harus dimulai dari keberhasilan menyelesaikan masalah umat secara mandiri, mandiri di antara dunia muslim sendiri dengan cara memperkuat peran zakat sebagai “senjata sosial-ekonomi” untuk digunakan dalam menghadapi kapitalisme dan liberalisme.

Menurut  Bambang, dunia Islam saat ini menghadapi masalah kompleks. Pasalnya, umat muslim tak hanya menghadapi tantangan dari pihak luar seperti stigma dan stereotip negatif banyaknya umat muslim jadi korban diskriminasi dan tekanan, melainkan juga dari internal muslim sendiri. Salah satunya, adanya ketidakpedulian terhadap sesama orang muslim, khususnya orang yang kurang mampu.

“Fakta yang terjadi, kemiskinan di dunia ditemukan di banyak negara-negara muslim, sehingga melemahkan posisi dunia muslim. Hal ini diperburuk dengan keterbelakangan di sektor pendidikan, sains dan teknologi, ditambah kapasitas sumber daya manusia yang lebih lemah,” kata Bambang dalam acara konferensi pers persiapan acara World Zakat Forum, Kamis (29/11) di Jakarta.

Sebagai bagian untuk menjawab berbagai masalah tersebut, lanjut Bambang, kehadiran zakat seharusnya dapat menjadi modal strategis bagi dunia islam untuk melepaskan diri dari ketergantungan  jangka panjang dari negara-negara barat atau dari belahan bumi utara yang menjadi perpanjangan tangan kolonialisasi wajah baru.

“Penggunaan zakat harus memiliki arti strategis untuk memperkuat ukhuwah (persaudaraan), kolaborasi, dan solidaritas di antara bangsa-bangsa muslim untuk mencapai tujuan bersama,” lanjut Bambang.

Untuk itu kata Bambang, isu-isu tersebut akan menjadi tema utama dalam World Zakat Forum International Conference 2018 yang akan digelar di Melaka, Malaysia pada 5-6 Desember 2018 mendatang.

Bambang, yang sekaligus Sekretaris Jenderal WZF mengatakan gerakan zakat global yang dimulai dari forum zakat dunia dapat mengambil peran penting  dengan mendistribusikan dan memberikan bantuan bagi mereka yang kurang mampu baik secara finansial maupun non-finansial, sehingga akan membangkitkan semangat persaudaraan antar sesama muslim di dunia.  

“WZF mendorong penguatan kerja sama antar-organisasi pengelola zakat di dunia untuk mewujudkan kesejahteraan umat, sehingga dengan pemaksimalan zakat bisa meningkatkan ukhuwah islamiyah di negara-negara muslim di dunia,” tandasnya.

Dalam forum tersebut, selain membahas gerakan zakat global yang dapat mendukung pengembangan aspek dasar manusia, seperti sektor kesehatan dan pendidikan. Berbagai tema juga akan dibahas, seperti Kerangka Peraturan dan Kelembagaan Zakat, Tujuan Zakat dan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Penilaian dan Pengukuran Sistem Zakat, Masalah Fiqh-zakat kontemporer dan kerja sama zakat antarnegara.

Acara tersebut akan dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI, Prof. Dr. Bambang P.S. Brodjonegoro dan Menteri Agama Malaysia, Dr. Mujahid Yusof Rawa serta 31 pembicara dari 16 negara seperti Inggris, India, Nigeria, Bosnia-Herzegovina dan Afrika Selatan. Para pegiat zakat dunia ini akan memberikan materi di depan 300 peserta dari berbagai negara.

KEYWORD :

Badan Amil Zakat Nasional Ancaman Kapitalisme




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :