KPK Bakal Jerat Sofyan Basir Lewat Dakwaan Eni Saragih

Jakarta - -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Dirut PLN -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Sofyan Basir memiliki peran penting dalam penunjukkan Blackgold Natural Resources sebagai penggarap proyek PLTU Riau-1. Dimana, -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Sofyan Basir kerap menggelar pertemuan dengan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih selaku terdakwa dalam kasus tersebut.

Eni Saragih sebagai pihak yang mempertemukan -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Sofyan Basir dengan pemegang saham Blackgold Natural Resources Johanes Kotjo yang juga sebagai terdakwa dalam kasus suap proyek senilai USD900 juta itu.

Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan, penyidik KPK akan menelaah fakta persidangan terdakwa Eni Saragih untuk menjerat pihak lain khususnya dugaan keterlibatan -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Sofyan Basir.

"Kita tunggu saja dulu, apa saja yang akan dijelaskan oleh terdakwa. Semoga ada fakta-fakta tentang peran pihak lainnya," kata Saut, ketika dikonfirmasi, Kamis (29/11).

Kata Saut, tidak menutup kemungkinan dakwaan Eni Saragih sebagai pintu masuk untuk menjerat dugaan keterlibatan -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Sofyan Basir dalam kasus tersebut. Apalagi, dalam fakta persidangan terungkap sejumlah pertemuan antara Eni Saragih dengan -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Sofyan Basir dan Johanes Kotjo.

"Sehingga tugas KPK menegakan keadilan akan terbantukan," tegasnya.

Diketahui, dalam dakwaan Eni Saragih terungkap sejumlah pertemuan -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Sofyan Basir dalam meloloskan Blackgold Natural Resources sebagai penggarap proyek PLTU Riau.

Nama -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Sofyan Basir memang berulang kali muncul dalam penyidikan atau persidangan kasus suap PLTU Riau-I. Sofyan disebut sebagai pihak yang menawarkan proyek ini kepada mantan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto.

-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Sofyan Basir juga disebut memiliki peran sentral dalam meloloskan Blackgold sebagai konsorsium penggarap proyek PLTU Riau-I. Bahkan, menurut pengakuan Eni Saragih, -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Sofyan Basir sempat dijanjikan menerima fee paling besar. Namun, akhirnya Sofyan mendapat fee sama dengan yang diterima Eni dan mantan menteri sosial Idrus Marham.

KPK baru menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan PLTU Riau-I. Ketiga tersangka itu yakni bos Blackgold Natural Recourses Limited Johannes Budisutrisno Kotjo, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih, serta mantan Menteri Sosial Idrus Marham.

Eni bersama dengan Idrus diduga menerima hadiah atau janji dari Kotjo. Eni diduga menerima uang sebesar Rp6,25 miliar dari Kotjosecara bertahap. Uang itu adalah jatah Eni untuk memuluskan perusahaan Kotjo sebagai penggarap proyek PLTU Riau-I.

Penyerahan uang kepada Eni tersebut dilakukan secara bertahap dengan rincian Rp4 miliar sekitar November-Desember 2017 dan Rp2,25 miliar pada Maret-Juni 2018‎. Idrus juga dijanjikan mendapatkan jatah yang sama jika berhasil meloloskan perusahaan Kotjo.

KEYWORD :

Sofyan Basir Suap PLTU Riau Dirut PLN -

AHY Pastikan Demokrat Terima Putusan MK dengan Rasa Syukur

Gus Imin Pastikan DPR Komit Sempurnakan UU Pemilu

Jokowi Beri Penghargaan kepada Menantunya

Hakim Heran BAP Saksi Kasus SYL Bocor ke Pejabat Kementan

KPK Buka Suara Soal BAP Saksi Korupsi SYL Bocor

Dewas Bakal Sidang Etik Pimpinan KPK Nurul Ghufron

MA Hukum Bupati Mimika Eltinus Dua Tahun  Penjara

Kuartal I 2024, BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun