Jum'at, 26/04/2024 14:07 WIB

Kebijakan Trump Soal Minyak Iran Dianggap Mustahil

Sekutu Gedung Putih akan mendung Presiden Donald Trump untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran usai keluar dari kesepakatan nuklir Iran.

Tehran -  Mantan penasihat senior untuk direktur Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC), Brian O`Toole, mengatakan, rencana Amerika Serikat (AS) untuk mengurangi pendapatan minyak Iran hingga ke titik no nol tidak mungkin alias mustahil.

Selain itu, ia mengatakan bahwa sekutu Gedung Putih akan memendung  Presiden Donald Trump untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran usai keluar dari kesepakatan nuklir Iran.

Saat menjadi berbicara di Dewan Atlantik, O`Toole mengatakan, memang pada 2013 ada peningkatan sanksi dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang diberlakukan terhadap Iran.

"Tapi hari ini situasinya telah berubah," kata O`Toole, menyuarakan keraguan tentang kebijakan pemerintahan Trump, dilansir Tehran Time, Jumat (20/7).

Ia menegaskan, bahwa Eropa akan meninggalkan AS saat memberlakukan kembali sanksi. Begitu pun, Turki, Rusia, China dan India mungkin melakukan hal yang sama karena mereka adalah pengimpor besar minyak Iran.

Seperti diketahui, Pada 8 Mei, Donald Trump mencabut secara sepihak nama AS keluar dari pakta 2015. Disaat yang sama pasangan Melania itu meminta sekutunya untuk menghentikan impor minyak Iran hingga nol sebelum 6 Agustus dan  4 November atau berurusan dengan AS.

 

KEYWORD :

Iran minyak Amerika Serikat OFAC




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :