Sabtu, 27/04/2024 02:08 WIB

Importir Minyak Terbesar Iran Tak akan Patuhi Sanksi Sepihak AS

Sampai saat ini, India sebagian besar tidak mematuhi sanksi sepihak yang dikenakan oleh kekuatan besar.

Pakar senior urusan strategis India, Ashok Dhar (Foto: IRNA)

New Delhi - Pakar senior urusan strategis India, Ashok Dhar menekankan bahwa New Delhi, karena kebijakan independennya, tidak akan menghormati sanksi sepihak Amerika Serikat (AS) kepada Republik Islam Iran. Itu disampaikan saat wawancara eksklusif  dengan Islamic Republic News Agency (IRNA) pada Rabu.

Selama wawancara, ia mengomentari permintaan AS dari sekutu-sekutunya termasuk India untuk menghentikan impor minyak dari Iran.

Ia mengatakan, "Telah dipahami bahwa Washington telah meminta negara-negara importir minyak untuk menghentikan impor minyak mentah dari Iran pada 4 November. Sampai saat ini, India sebagian besar tidak mematuhi sanksi sepihak yang dikenakan oleh kekuatan besar. Sebagai bangsa yang berdaulat, India  menghormati sanksi tersebut hanya jika dikenakan oleh resolusi dewan Keamanan PBB."

"Seseorang dapat mengharapkan pemerintah India untuk mengikuti pendekatan yang telah teruji waktu dan berbicara kepada semua pemangku kepentingan mengingat India tidak memiliki cukup cadangan minyak mentah dan harus mengimpor hampir 80 persen dari kebutuhannya. Iran adalah pemasok minyak mentah ke-3 terbesar ke India, setelah Irak dan Arab Saudi," tambahnya.

Ia mengatakan, India akan menemukan cara untuk menghindari sanksi AS terhadap Iran dan melanjutkan perdagangan minyaknya dengan Republik Islam.

"India memiliki hubungan yang dalam dan jangka panjang dengan para eksportir minyak mentah di kawasan Timur Tengah, termasuk Iran. Kami berharap dapat melanjutkan impor minyak dari Iran," terangannya.

Mengenai kemungkinan dampak sanksi AS terhadap Iran atas kemitraan India dalam pengembangan pelabuhan Chabahar Iran, katanya, "Pelabuhan Chabahar tidak hanya dapat menyediakan akses ke India ke Afghanistan melewati Pakistan, itu juga dapat memberikan akses ke semua pemain lain yang ingin mengembangkan rute alternatif ke Afghanistan, termasuk AS."

"Ini adalah proyek penting untuk konektivitas dengan tujuan jangka panjang untuk membangun koridor transportasi internasional utara-selatan. Karena proyek itu sebagian besar didanai oleh rupee India, orang bisa menganggapnya berada di luar lingkup sanksi sepihak seperti itu," sambungnya.

Mengalahkan dampak yang mungkin dari sanksi anti-Iran AS terhadap proyek-proyek India di Afghanistan sebagai sementara, Dhar mengatakan, "Mungkin ada beberapa dampak sementara karena ketidakpastian bagaimana India akan mengkalibrasi dan menavigasi tanggapan strategis yang sesuai. India semoga teguh dalam maksud dan tekad jangka panjang untuk meningkatkan hubungan dengan Iran, Afghanistan, dan Asia Tengah."

KEYWORD :

India Iran Amerika Serikat minyak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :