Jum'at, 26/04/2024 20:36 WIB

HAM Internasional Desak PBB Usut Suriah

Permintaan tersebut diajukan menyusul adanya kecurigaan terhadap pemerintah Suriah, terkait penggunaan metode ilegal untuk menghalau pemberontak.

Warga Ghouta

New York - Lembaga Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menerjunkan tim pengamat ke Ghouta Timur, Suriah.

Permintaan tersebut diajukan menyusul adanya kecurigaan terhadap pemerintah Suriah, terkait penggunaan metode ilegal untuk menghalau pemberontak.

"Dewan Keamanan PBB harus segera menurunkan tim pemantau yang diberi akses ke Ghouta Timur, tempat yang saat ini dikuasai oleh pemerintah," demikian pernyataan HAM Internasional dilansir dari Memo.

"Ada kekhawatiran serius tentang bagaimana pasukan pemerintah memperlakukan penduduk di daerah yang berada di bawah kendalinya," lanjutnya.

HAM Internasional mengatakan, tim pengamat PBB harus mendokumentasikan setiap tindakan berbau kejahatan yang dilakukan pemerintah Bassar al Asad. Sehingga dapat mencegah adanya pelanggaran yang lebih serius lagi.

"Tim juga harus mengunjungi lokasi di mana pemerintah memindahkan penduduk Ghouta Timur, karena ada kekhawatiran serius mengenai perlakuan mereka," tambahnya.

Sementara Wakil Direkur HAM Timur Tengah, Lama Fakih juga meminta Dewan Keamanan PBB bergerak cepat untuk mengehnatikan serangan aliansi Suriah-Rusia di Ghouta Timur, yang dinilai tidak sah. Selama berminggu-minggu, kata Fakih, warga Ghouta Timur dilanda bencana kelaparan dan pemboman secara terus-menerus.

Ghouta Timur merupakan sebuah daerah pinggiran ibu kota Damaskus. Di sana terdapat 400.000 warga sipil yang diserang oleh aliansi militer Suriah-Rusia sejak 19 Februari 2018.

Pasukan pemerintah Suriah juga sudah mengeliling Ghouta Timur sejak 2013. Tindakan itu menyebabkan terbatasnya akses bantuan kemanusiaan dan, juga mencegah warga sipil untuk pergi.

Menurut United Relief Office di Ghouta Timur, setidaknya 1.699 orang terbunuh sejak 19 Februari silam.

KEYWORD :

Suriah Ghouta Timur Rusia PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :