Sabtu, 27/04/2024 02:12 WIB

Ini Sejarah Lahirnya Hari Perempuan Internasional

Gerakan perempuan di Rusia pada 08 Maret 1917 ini lalu ditetapkan jadi Hari Perempuan Internasional Sedunia.

Aktifis perempuan yang akan menggelar aksi Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2018

Jakarta - Hari Perempuan Internasional yanag dirayakan di seluruh dunia setiap 08 Maret, merupakan hari ketika wanita diapresiasi atas pencapaian mereka mengangkat harkat perempuan secara nasional dari sisi etnis, bahasa, budaya, ekonomi atau politik. Hari Perempuan Internasional pertama kali muncul dari aktivitas gerakan buruh pada pergantian abad ke-20 di Amerika Utara dan seluruh Eropa.

Sejak tahun-tahun awal, Hari Perempuan Internasional telah mengambil dimensi global baru bagi perempuan di negara maju dan berkembang. Gerakan perempuan internasional pun berkembang, apalagi dengan penguatan oleh empat konferensi wanita Perserikatan Bangsa-Bangsa secara global, telah membantu memperingati sebuah titik reli untuk membangun dukungan bagi hak-hak perempuan dan partisipasi di arena politik dan ekonomi.

Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan di Amerika Serikat pada tanggal 28 Februari 1909. Partai Sosialis Amerika hari itu menunjuk untuk menghormati pemogokan pekerja garmen tahun 1908 di New York, di mana perempuan memprotes kondisi kerja.

Pada 1910, organisasi sosialis internasional (ISO) bertemu di Kopenhagen, membentuk Hari Perempuan, untuk menghormati gerakan hak-hak perempuan serta membangun dukungan untuk mencapai hak pilih universal bagi perempuan. Proposal tersebut disambut dengan persetujuan bulat oleh konferensi lebih dari 100 wanita dari 17 negara, termasuk tiga wanita pertama yang terpilih ke Parlemen Finlandia.

Sebagai hasil dari inisiatif Kopenhagen pada 1911, Hari Perempuan Internasional ditandai untuk pertama kalinya (19 Maret) di Austria, Denmark,  Jerman dan Swiss, di mana lebih dari satu juta wanita dan pria menghadiri demonstrasi. Selain hak memilih dan memegang jabatan publik, mereka menuntut hak perempuan untuk bekerja, mengikuti pelatihan kejuruan dan untuk mengakhiri diskriminasi dalam pekerjaan.

Hari Perempuan Internasional juga menjadi mekanisme untuk memprotes Perang Dunia I pada 1913-1914. Sebagai bagian dari gerakan perdamaian, wanita Rusia mengamati Hari Perempuan Internasional pertama mereka pada hari Minggu terakhir di bulan Februari. Di tempat lain di Eropa, pada atau sekitar 8 Maret tahun berikutnya, para wanita mengadakan demonstrasi untuk memprotes perang atau untuk mengungkapkan solidaritas dengan aktivis lainnya.

Dengan latar belakang perang, perempuan di Rusia kembali memilih untuk melakukan demonstrasi dan mogok untuk "Roti dan Damai" pada hari Minggu terakhir di bulan Februari (yang jatuh pada tanggal 8 Maret di kalender Gregorian) pada 1917. Empat hari kemudian, Tsar turun tahta dan Pemerintah sementara memberi wanita hak untuk memilih.

Perisitiwa di Rusia ini lalu ditetapkan tanggal 8 Maret hari libur nasional di Rusia sekaligus jadi hari Perempuan Internasional Sedunia.

Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang ditandatangani pada tahun 1945, merupakan kesepakatan internasional pertama yang menegaskan prinsip kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Sejak saat itu, PBB telah membantu menciptakan warisan sejarah strategi, standar, program dan tujuan yang disepakati secara internasional untuk memajukan status perempuan di seluruh dunia.

Selama Tahun Perempuan Internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai merayakan Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret 1975 hingga saat ini.

Selama bertahun-tahun, PBB dan badan-badan teknisnya mempromosikan partisipasi perempuan sebagai mitra setara dengan laki-laki dalam mencapai pembangunan berkelanjutan, perdamaian, keamanan, dan penghormatan penuh terhadap hak asasi manusia. Pemberdayaan perempuan terus menjadi ciri utama upaya PBB untuk mengatasi tantangan sosial, ekonomi dan politik di seluruh dunia.

Deklarasi dan Landasan Aksi Beijing pada 1995, sebuah peta jalan bersejarah yang ditandatangani oleh 189 pemerintah, berfokus pada 12 bidang perhatian yang penting, dan membayangkan sebuah dunia di mana setiap wanita dan wanita dapat menggunakan pilihannya, seperti berpartisipasi dalam politik, mendapatkan pendidikan, memiliki pendapatan, dan hidup dalam masyarakat yang bebas dari kekerasan dan diskriminasi.

 

 

 

 

KEYWORD :

Hari Perempuan Internasional HAM PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :