Jum'at, 26/04/2024 07:43 WIB

Iradiator Gamma Merah Putih: Pengawet Makanan Berteknologi Nuklir

Wapres menjelaskan, kendala umum pengiriman logistik jarak jauh adalah masalah waktu, yang berpengaruh pada kualitas barang.

Iradiator Gamma Merah Putih (foto: Humas Kemristekdikti)

Jakarta – Penggunaan energi nuklir yang bersahabat terus dikembangkan oleh anak bangsa. Setelah padi nuklir yang diberi nama Sidenuk, kini muncul Iradiator Gamma Merah Putih, yakni sebuah alat pengawet makanan yang memanfaatkan teknologi nuklir.

Peresmian Iradiator Gamma Merah Putih dilakukan langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir di Puspiptek, Serpong, Rabu (15/11) kemarin.

“Ini adalah contoh pemanfaatan teknologi nuklir yang damai. Bagaimana meningkatkan hasil pertanian, di mana lahan sudah berkurang. Teknologi ini adalah solusi untuk menghasilkan bibit yang baik,” kata Wapres.

Wapres menjelaskan, kendala umum pengiriman logistik jarak jauh adalah masalah waktu, yang berpengaruh pada kualitas barang. Dengan keberadaan Iradiator Gamma Merah Putih ini, dia berharap makanan tidak rusak selama pendistribusian.

Dalam kesempatan tersebut Menristekdikti menyinggung soal keterbatasan dana riset dan pengembangan di Indonesia. Saat ini pemerintah baru mengalokasikan anggaran riset sebesar 0,25 persen per GDP, atau Rp30,8 triliun. Jumlah itu pun masih didominasi oleh pemerintah yakni 84 persen. Artinya peran swasta masih berada di tingkat 16 persen.

“Jumlah peneliti kita baru 1.071 peneliti per satu juta penduduk. Sementara dibandingkan negara maju, sepert Korea yang sudah mempunya anggaran belanja riset sebesar 4,2 persen per GDP, dan sudah ada 8.000 peneliti per satu juta penduduk,” terangnya.

KEYWORD :

Tekno Kemristekdikti Iradiator Gamma Mohamad Nasir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :