Jum'at, 26/04/2024 14:47 WIB

Menteri ESDM Dorong PLN Sediakan Stasiun Isi Ulang Motor Listrik

Hingga saat ini kendala motor listrik masih seputar infrastruktur pengisian listrik, serta harga baterai yang sulit dijangkau

Gesit, motor listrik buatan Indonesia

Jakarta – Produksi motor listrik di Indonesia memang masih kalah jauh dari motor berbahan bakar. Juga, hingga saat ini kendalanya masih seputar infrastruktur pengisian listrik, serta harga baterai yang sulit dijangkau oleh konsumen menengah ke bawah.

Atas alasan ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mendorong PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera membangun infrastruktur pengisi ulang baterai motor listrik, supaya mendorong masyarakat mau menggunakan motor listrik.

“Nanti disediakan colokan dengan kapasitas 4A,” kata Jonan, Senin (30/10) di Jakarta.

Jonan sudah mencoba motor listrik Gesits karya Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dan Viar jenis Viar Q1. Menurutnya, motor listrik lebih hemat dibandingkan dengan motor berbahan bakar. Konsumsi motor listrik hanya 1,6 Kwh, dan bisa menghasilkan kecepatan mencapai 60 km per jam.

“Sangat hemat sekali, hanya sekitar Rp2.300 untuk listriknya,” ujarnya.

Bila dibandingkan dengan penggunaan Premium RON 88, pengguna motor listrik bisa menghemat sekitar Rp7.000 per 60 km. Apabila, penggunaannya sehari-hari mencapai 60 km, maka penghematannya sebulan sekitar Rp200 ribu. Selain itu, pengisian dayanya juga cepat yakni hanya membutuhkan waktu 3-4 jam saja.

Sebagai informasi, baterai motor listrik Viar Q1 asal Semarang dipasok dari Bosch GMBH, yang mempunyai ketahanan sekitar 4-5 tahun. Harga baterai sekitar Rp5 juta, namun motor listrik tidak ada biaya perawatan mesin, tidak ganti oli, tidak perlu ganti busi.

KEYWORD :

Motor Listrik Kementerian ESDM PLN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :