ilustrasi air dalam mulut atau liur
Jakarta - Air Ludah, Indikator Awal Kematian. Begitulah dikatakan oleh Professor Gordon Proctor, professor bidang Biologi Air Ludah di King`s College, London, Inggris. Para peneliti di University of Birmingham mengukur tingkat antibodi yang dikenal dengan nama A (IgA) pada 639 orang dewasa.
Berdasarkan penelitian selama 19 tahun itu didapatkan fakta, bila jumlah air ludah menurun maka tingkat antibodi juga menurun. Ini sekaligus menunjukkan saat-saat kematian.“Kami memastikan, air ludah bisa digunakan sebagai indikator awal kematian,” ungkap Dr Anna Phillips, psikolog kesehatan masyarakat di University of Birmingham, pemimpin penelitian tentang ini.Baca juga :
Masyarakat Diimbau Lengkapi Vaksinasi Covid-19
Dijelaskan, air ludah terdiri dari 99 persen air, juga terdapat bakteri dan zat zat kuat yang mampu membunuh kuman dan menyembuhkan luka. Ini juga terdapat di dalam usus.
Masyarakat Diimbau Lengkapi Vaksinasi Covid-19
Baca juga :
Polemik Zat Adiktif di RUU Kesehatan, Usulan Pembedaan Aturan Rokok Konvensial dan Elektrik Mulai Muncul
Laki-laki atau pun perempuan sama-sama memiliki air ludah yang mengandung hormon testoteron, estrogen, progeste ron, kortison,dan melatonin. Hormon testosteron dan estrogen bersifat larut dalam lemak. Tiga pasang kelenjar ludah menghasilkan air ludah:Polemik Zat Adiktif di RUU Kesehatan, Usulan Pembedaan Aturan Rokok Konvensial dan Elektrik Mulai Muncul
1. Di pipi (kelenjar parotid) memproduksi air ludah untuk membasahi makanan yang kita kunyah.
2. di rahang (submandibular)
3. di bawah lidah (sublingual), air ludah yang dihasilkan lebih lengket, melindungi bagian dalam mulut saat kita makan.
Air Ludah Indikator Kematian Kesehatan