Sabtu, 27/04/2024 01:34 WIB

INTERNASIONAL

Tak Peduli Sanksi UN, Korut Tetap Luncurkan Rudal

Peluncuran pada Senin dini hari mengikuti dua uji coba coba rudal jarak menengah hingga jarak jauh dalam beberapa pekan oleh Pyongyang
 

Korut kembali menembakkan rudal balistik menjelang pertemuan Presiden China Xi Jinping dengan Presiden AS Donald Trump

Jakarta - Korea Utara (Korut) baru saja menembakkan satu rudal balistik jarak dekat pada Senin (29/5) yang mendarat di laut lepas pantai Timurnya. Peluncuran tersebut terbaru dari rangkaian uji coba rudal cepat yang menentang tekanan dunia dan ancaman sanksi lebih berat.

Menurut pejabat Korea Selatan (Korsel), rudal tersebut diyakini jenis Scud dan meluncur sekitar 450 km (280 mil). Ia juga mengatakan, Korut memiliki persediaan rudal jarak pendek yang besar, yang mulanya dikembangkan oleh Uni Soviet.

Peluncuran pada Senin dini hari mengikuti dua uji coba coba rudal jarak menengah hingga jarak jauh dalam beberapa pekan oleh Pyongyang, adalah kali pertamnya dalam mengembangkan rudal balistik antar benua (ICBM) yang mampu menyerang daratan Amerika Serikat

Juru bicara Kepala Staf Korselm Roh Jae-cheon mengatakan, Korut akan terus menunjukkan tekadnya dalam membangung rudal menghadapi tekanan internasional dan menekan pemerintah Korsel untuk mengubah kebijakannya di Utara.

Ini adalah peluncuran uji rudal balistik ketiga sejak Presiden liberal Korea Selatan Moon Jae-in mulai menjabat pada tanggal 10 Mei berjanji untuk melibatkan negara tertutup tersebut dalam dialog. Moon mengatakan sanksi sendiri gagal menyelesaikan ancaman yang terus meningkat dari program nuklir dan rudal Korut

Rudal tersebut mencapai ketinggian 120 km (75 mil), kata Roh. "Sejauh ini, penilaiannya setidaknya ada satu rudal tapi kami masih menganalisa jumlah rudal," katanya dikutip dari Reuters pada Senin (29/5)

Korut, yang melakukan puluhan uji coba rudal dan dua bom nuklir yang bertentanga resolusi U.N. Security Council pada 2016, mengatakan, program ini diperlukan untuk melawan agresi Amerika Serikat.

Gedung Putih mengatakan Presiden Donald Trump sudah diberitahu tentang peluncuran tersebut. Komando Pasifik AS mengatakan, mereka melacak rudal balistik jarak pendek selama enam menit dan menilai hal itu tidak menimbulkan ancaman bagi Amerika Utara.

Amerika Serikat mengatakan, pihaknya sedang mendikan dengan China sebuah resolusi Dewan Keamanan U.N yang baru dan bahwa Beijing, sekutu dan tetangga diplomatik Pyongyang, menyadari terlambat untuk mengendalikan program senjata di Korut melalui negosiasi.

KEYWORD :

Korea Utara Ujicoba Nuklir Amerika Serikat UN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :