Sabtu, 27/04/2024 06:43 WIB

Seberapa Besar Kebutuhan Semen di Indonesia?

Berdasarkan tren, kebutuhan semen di Indonesia akan terus meningkat.

Ilustrasi semen

Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, pemerintah sedang gencar-gencarnya mengembangkan infrastruktur untuk pembangunan. Namun, di satu sisi lain pasokan semen sebagai bahan baku yang dinilai memiliki peran strategis masih kurang memenuhi. Semen menjadi bahan baku utama yang cukup penting untuk pengembangan infrastruktur tersebut. Sebenarnya, seberapa besar kebutuhan semen untuk Indonesia?

Menurut laman kementerian perindustrian (kemenperin), menyebut bahwa kebutuhan nasional 70 juta ton per tahun, sementara total kapasitas semen nasional akan mencapai 102 ton pada tahun 2017. Namun, saat ini produksi semen nasional hanya mencapai 68,7 ton dengan kemampuan produksi 59,85 juta ton. Saat ini, menurut kemenperin, hanya lima pabrik yang akan berproduksi optimal pada tahun 2017, yaitu Jui Shin, Anhui Conch, Siam Cement, Cemindo Gemilang dan Panasia.

Berdasarkan tren, kebutuhan semen di Indonesia akan terus meningkat. Data yang dilansir melalui radarindonesianews menunjuk, pada tahun 2010 kebutuhan semen nasional mencapai 40,77 juta ton dan produksi dalam negeri 40,72 ton. Tahun 2011 naik menjadi 47,99 juta ton dan produksi 45,43 juta ton. Pada tahun 2012, jumlah kebutuhan naik lagi 55,16 juta ton dan produksi 54,96 juta ton.

Melihat tren tersebut, tampaknya pabrik masih kekurangan untuk mensuplai kebutuhan domestik. Kemenperin sendiri melansir bahwa pada tahun 2014 Indonesia mengekspor semen sejumlah 220 ribu ton, sementara di sisi lain malah angka impor lebih tinggi, yakni 2,4 juta ton.

Ilustrasi data tersebut menunjukkan bahwa perbandingan antara tingkat kebutuhan dengan kapasitas produksi masih belum terpenuhi dan timpang. Padahal, dari laman duniaindustri dijelaskan sejak tahun 2012 hingga tahun 2016, pemain semen bertambah dari 9 perusahaan menjadi 19 pemain industri semen.

Untuk pulau Jawa sendiri, berdasarkan data duniaindustri, dikuasai dua pemain semen yang besar, yaitu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan pangsa pasar 38,8% dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang pangsa pasarnya 37%. Di Kalimantan, kedua pemain ini berbagi kue, SMGR mendapatkan 51,6% dan INTP memperoleh 27,9 pangsa pasar.

Sementara itu, Indonesia yang gencar melakukan pembangunan infrastruktur juga didukung pemberlakukan pasar bebas Asean, menarik minat pemain semen dari luar untuk masuk ke Indonesia. Beritasatu merilis, kini pemain baru dari Tiongkok (CNBM) dan Taiwan (Lucky Cement Taiwan) menggandeng perusahaan lokal, Fajar Semen Barru ikut meramaikan persaingan. Dari India ada Ultratech dan dari domestik ada Medco Group.

Posisi Indonesia sekarang, tengah menjadi tujuan investasi industri semen yang cukup menarik. Kebutuhan tinggi, namun ketersediaan barang masih kurang memenuhi. Indonesia pun memiliki sumber daya bahan baku utama semen, yaitu batu kapur dan tanah liat yang melimpah.[]

KEYWORD :

pabrik semen gunung kendeng pemain industri semen




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :