Sabtu, 27/04/2024 10:40 WIB

Surat Untuk Presiden Jokowi dari Petani Kepulauan Kangean

Bapak Presiden yang kami muliakan, surat kedua ini kami tulis hanya khusus mau mengadukan tentang Listrik.

Presiden Joko Widodo di malam tahun baru

Jakarta - Masyarakat Kepulauan Kangean, Sumenep, Jawa Timur, Gelisah. Sudah sekian tahun lamanya, listrik tak nyaman dirasakan warganya. Padahal, di daerah itu berdiri kokoh perusahaan migas bernama Kangean Energi Indonesia alias KEI. Tapi, rakyat sekitarnya terasa diabaikan. Ya, hanya listrik saja perusahaan itu seakan enggan memfasilitasi.

Kegelisahan inilah yang disampaikan seorang petani bernama Moh Hasan. Pria kelahiran Dusun Karporte RT.04 RW04 Desa Kalinganyar, Arjasa ini terpaksa mengirimkan surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo atau disapa Jokowi. Jurnas.com memastikan surat tersebut, dan membenarkan surat tersebut. "Saya petani. Sudah puluhan tahun kondisi daerah kami kesannya tidak diperhatikan," ujarnya.

"Waktu kampanye, Gubernur Jawa Timur pernah janjikan akan aliri listrik. Nyatanya tidak. Daerah kami punya perusahaan energi, tapi tidak pernah daerah kami diperhatikan listriknya. Tidak ada kompensasi yang diberikan," ujar Hasan.

Dia berharap Pemerintah bisa memberikan perhatian tentang nasib rakyatnya. Berikut surat lengkap  Hasan dan redaksi hanya memperbaiki kesalahan ketik  yang dikirimkan kepada jurnas.com.
 
Kepada
Yth.
Bapak Presiden Ir. Joko Widodo
  Di
Istana Negara

Dengan Hormat,
Bersamaan dengan surat kami ini, semoga Bapak Presiden Republik Indonesia selalu diberikan kesehatan serta semangat yag tinggi untuk selalu maksimal dalam menjalankan tugasnya dalam mensejahterakan Bangsa Indonesia, begitu pula dengan keluarganya, baik istri dan anak-anaknya tetap diberikan kebahagian. Amin...!

Bapak Presiden yang kami muliakan, perkenalkan kami Pemuda yang berasal dari Kepulauan Kangean Kabupaten Sumenep, daerah terisolir yang tidak merasakan Listrik Dua Puluh Empat (24) jam seperti daerah lain, yang membuat daerah kami tertinggal dan warganya miskin.

Bapak Presiden yang kami muliakan, bahwa surat ini bukan pertama kali kami tulis, namun ini yang kedua kalinya, dulu kami juga menulis surat untuk Bapak pertanggal 17/06/21016 yang intinya mengadukan kepada Bapak tentang Segudang Persoalan di daerah kami, namun surat pertama kami belum ada respon dari bapak.

Tapi jujur kami tidak marah dan sedih, karena kami paham mungkin lagi banyak pekerjaan, apalagi saat ini Bapak lagi sibuk mengurusi Negeri ini, ditambah lagi kegaduhan yang terjadi, baik karena kasus penistaan Agama, Aksi Bela Islam I,II,III, soal isu makar dan kegaduhan di dalam Menteri atau kabinet Bapak, katanya. Maaf bilang “katanya”, soalnya berita itu kami dikasih tahu saudara-saudara yang ada di daratan atau kota, karena kami jarang nonton berita, dikarenakan di Kangean Listrik jarang nyala atau hidup.

Bapak Presiden yang kami muliakan, surat kedua ini kami tulis hanya khusus mau mengadukan tentang Listrik, karena kami pengin menikmatinya selama 24 jam dan Listrik ternyata sumber dari segala hal, kenapa? Karena kalau tidak ada Listrik, warga kami jadi sengsara.

Buktinya ketika ada wanita mau melahirkan dan dibawa ke bidan Desa, ketika proses melahirkan dan waktunya tepat malam hari si calon ibu bayi, tetangga dan kelurganya ini mulai resah, karena malam hari suasana kan gelap, tentu listrik juga menjadi penunjang yang sangat urgen, karena setelah kontraksi biasanya sesuatu yang dibutuhkan segera dipersiapkan.

Apalagi pas menjelang detik-detik bayi dalam kandungan sudah masuk fase pendorongan dan akan mau keluar, setelah itu bersamaan dengan Listrik mati, otomatis Ibu Bidan yang menanganinya akan kalang-kabut dan bukan tidak mungkin suasana jadi kacau dan akhirnya kalau perlu nyawapun menjadi taruhan atau si bayi dan ibunya tidak tetolong. Oleh karenya Listrik harusnya 24 jam, tapi sampai saat ini tidak ada. Isi surat selanjutnya, klik

KEYWORD :

Surat untuk Jokowi Petani Sumenep




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :