Sabtu, 27/04/2024 00:41 WIB

Rusia Kutuk Serangan Teror di Bandara Kabul

Rusia mengutuk serangan teroris di bandara Kabul Afghanistan yang menewaskan sedikitnya 90 orang termasuk 13 tentara Amerika Serikat.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov di Moskow, Rusia pada 17 Desember 2020 [Sefa Karacan/Anadolu Agency]

Jakarta, Jurnas.com - Rusia mengutuk serangan teroris di bandara Kabul Afghanistan yang menewaskan sedikitnya 90 orang termasuk 13 tentara Amerika Serikat.

Dilansir Middleeast, Sabtu (28/08), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dinas intelijen Rusia memantau situasi di negara tersebut sepanjang waktu.

“Kami mengutuk tindakan teroris ini dengan sekuat tenaga. Sayangnya, ini menegaskan perkiraan pesimistis bahwa kelompok dan organisasi teroris yang telah menetap di sana, terutama ISIL (Daesh), akan mencoba mengambil keuntungan dari kekacauan yang muncul di Afghanistan. Ini menambah ketegangan di Afghanistan sendiri. Bahaya bagi semua orang sangat besar. Tentu saja, ini terus menjadi penyebab keprihatinan serius," katanya.

Ditanya apakah AS telah meminta bantuan Rusia di Afghanistan, Peskov mengatakan dia tidak mengetahui permintaan semacam itu.

Adapun evakuasi warga Rusia dari negara yang dilanda perang, semua orang yang ingin meninggalkan negara itu telah ditarik keluar, tambahnya.

Selain diplomat asing dan warga yang pergi, ribuan warga Afghanistan berusaha melarikan diri dari Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan awal bulan ini.

Evakuasi pimpinan AS dari bandara Kabul – yang akan selesai pada 31 Agustus – memasuki tahap akhir setelah serangan bom kembar yang menghancurkan.

KEYWORD :

Serangan Teror Bandara Kabul Pemerintah Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :