Sabtu, 27/04/2024 06:33 WIB

Syukuri Kemerdekaan dengan Melihat Pandemi dari Sisi Positif

Fadel mengatakan, Allah SWT tentu sudah mengiringi bencana ini dengan beragam makna.

Wakil Ketua MPR, Fadel Muhammad. (Foto: MPR)

Jakarta, Jurnas.com - Untuk yang kedua kalinya bangsa Indonesia memperingati HUT Kemerdekaan RI dalam suasana tidak menyenangkan. Pandemi Covid-19 masih merajalela dan merengut begitu banyak korban.

Bahkan 1-2 bulan menjelang perayaan HUT RI ke-76, angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 justru meningkat dan mencatatkan rekor.
“Kita bisa melihat pandemi ini dari kaca mata positif. Tidak berarti kita mengabaikan, melainkan bijak menangkap maknanya,” kata Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (12/8/2021).

Fadel mengatakan, Allah SWT tentu sudah mengiringi bencana ini dengan beragam makna. Ambil contoh tren yang terjadi di dunia bisnis e-commerce. Sebelum pandemi, menurut Bank Indonesia, nilai transaksi e-commerce Indonesia sekitar Rp205,5 triliun (tahun 2019), namun tahun 2020, di tengah pandemi, nilainya melonjak menjadi Rp266,3 triliun.

“Ada kenaikan sebesar 30%. Ini kenaikan yang cukup tinggi dan membuat ekonomi kita tidak benar-benar terpuruk. Ada penyangga yang terbangun,” kata Fadel.

Karena tren tersebut, lanjut Fadel, pemerintah berani menargetkan nilai transaksi e-commerce Indonesia tahun 2021 mencapai Rp337 triliun.

Selain itu, yang menikmati perkembangan ini tidak hanya kelas menengah ke atas, pandemi membuat kalangan masyarakat bawah pun belajar menggunakan transaski e-commerce melalui transaksi online yang simpel dan mempraktikkan cara komunikasi baru berbasis internet.

Bahkan anak-anak sekolah pun dari kelas satu SD sudah belajar online yang mungkin akan sulit mendorongnya dalam suasana normal.

“Ini nikmat yang mungkin tidak banyak yang menyadarinya. Allah SWT selalu menyisipkan kenikmatai di tengah kesulitan,” ujarnya.
Kenikmatan lain yang kembali setelah sekian lama dianggap hilang adalah semangat gotong-royong.

Ada di antara warga yang terkena Covid-19 dan harus melakukan isolasi mandiri (isoman), para tetangga bergotong-royong membantu memenuhi kebutuhan kehidupannya.

Keluarga korban yang isoman dianjurkan untuk tidak keluar rumah agar tidak menulari orang lain sehingga susah untuk masak. Lalu untuk memenuhi kebutuhannya para tetangga memberinya makanan tiga kali sehari, membantu memberikan obat-obatan suplemen untuk membantu penyembuhannya. Makanan digantung di pagar, dan sebagainya.

“Karena itu, inilah saatnya kita menikmati kemerdekaan dengan cara berbeda. Kita kini dalam situasi yang penuh rasa persatuan. Dalam menghadapi pandemi, kita bersatu karena musuh kita satu yaitu Corona,” kata Fadel.

Cara mengalahkannya adalah dengan cara tertib dan disiplin menjalankan protokol kesehatan dan tetap menjaga persatuan.

Diminta menutup mulut dengan masker, mungkin itu adalah isyarat agar makin bijak bicara. Diminta sering-sering mencuci tangan, karena tangan adalah anggota badan yang paling sering bersentuhan dengan hal-hal yang kadang bukan hak. Diminta menjaga jarak, mungkin itu adalah isyarat agar mampu melihat perbedaan dengan cara yang lebih sehat.

“Kita adalah bangsa yang diberi kenikmatan berbeda dibanding bangsa-bangsa lain di dunia yakni memiliki keragaman suku yang terkaya di dunia. Dan perbedaan itu adalah bibit persatuan, kekayaan yang tak ternilai,” tutur Fadel.

“Mari kita rayakan HUT Kemerdekaan RI ke-76 ini dengan semangat persatuan yang tinggi. Corona boleh mengganggu, tapi kita makin padu. Corona boleh merenggut banyak orang, tapi kita mampu menumbuhkan makna kebidupan lebih baik: Lebih bijak bicara, pintar menjaga kesehatan (lahir dan batin), dan pandai menjaga jarak sehingga makin paham mana yang hak dan mana yang bukan. Dirgayahu RI Ke-76. Merdeka!” tutup Fadel.

KEYWORD :

Kinerja MPR Fadel Muhammad e-commerce Positif Ekonomi Isoman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :