Senin, 06/05/2024 01:59 WIB

Jokowi: Petani Harus Jadi Profesi yang Menguntungkan

Pemerintah akan berusaha membuat sektor pertanian menguntungkan, meningkatan profesionalisme, daya saing, dan kewirausahaan di kalangan petani.

Presiden Joko Widodo membuka pelatihan petani dan penyuluh, Jakarta, Jumat (6/8).

Jakarta, Jurnas.com - Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Pelatihan Petani dan Penyuluhan serta Pengukuhan Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan melalui virtual zoom di Jakarta, Jumat (6/8).

Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan menyambut baik inisiatif dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melakukan pelatihan wirausaha pertanian bagi petani milenial.

"Petani harus menjadi profesi yang menjanjikan, profesi yang mensejahterakan. Kita harus membuat generasi muda berminat menjadi petani, sebab dari total petani Indonesia sebanyak 71% berusia 45 tahun ke atas. Sedangkan yang di bawah umur 45 tahun sebanyak 29% persen," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, pemerintah akan berusaha membuat sektor pertanian menguntungkan, meningkatan profesionalisme, daya saing, dan kewirausahaan di kalangan petani.

"Petani dan kelompok petani jangan hanya bergerak di hulu saja, tetapi harus mulai masuk ke tahap hilirnya, mulai pasca panennya. Karena justru di sisi inilah keuntungan terbesar akan diperoleh," tegas Jokowi. "Hal ini akan memberikan peluang bagi peningkatan kesejahteraan petani."

Jokowi juga mengingatkan bahwa persaingan antarproduk pertanian saat ini sudah lintas negara. Karena itu, petani Indonesia harus kompetitif, kompetitif dalam keterampilan teknis, kompetitif dalam pemanfaatan teknologi serta kompetitif dalam model bisnis dan manajemen.

"Saya minta kepada penyuluh belajar mengembangkan diri untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan diri. Saudara harus belajar terus bersama-sama petani dengan koneksi internet yang sudah tersedia. Saudara jangan menunggu diklat untuk belajar, saudara harus aktif sendiri belajar bersama masyarakat," imbuh Jokowi.

"Akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan, seperti BRI, BNI, Mandiri, dll harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan produktivitas agribisnis dan kesejahteraan petani," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa SDM pertanian memberikan kontrobusi yang paling signifikan dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

"Berbicara mengenai pembangunan pertanian berarti kita harus berbicara mengenai pembangunan SDM pertanian. SDM pertanin itu adalah Petani, Poktan, Gapoktan, KWT, petani milenial, termasuk penyuluh," kata Dedi.

Karena itu, Dedi menjelaskan acara ini akan dibagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu pelatihan petani dan penyuluh dengan teman pendampingan KUR. "KUR adalah energi atau bensin menggerakkan roda perekonomian nasional utamanya di sektor pertanian," ujar Dedi.

Kegiatan selanjutnya adalah wirausaha pertanian, yang dikhususkan untuk duta petani milenial dan duta petani andalan. "Insyaallah pelatihan akan kami laksanakan secara serempak (pararel) diseluruh pelosk tanah air," kata Dedi.

Dedi mengatakan sudah menyeleksi 2000 petani milenial dan petani andalan dari seluruh pelosk tanah air. Diharapakan salam satu minggu kedapan akan mendapatkan pelatihan wirausaha pertanian.

"Kita akan lakukan pendampingan bagaimana caranya mendaptkan KUR, bagaimana caranya garap di onfarm, garap diolahan pengemasan hingga pemasaran untuk duta petani milenil dan andalan," kata Dedi

"Insyaallah 2000 petani milenial yang kita tunjuk jadi duta ini akan menjadi champion di kampung masing untuk melakukan resonansi, untuk melakukan aktivasi kepada petani milenial yang ada di sekitarnya," sambungnya.

KEYWORD :

Jokowi Petani Milenial Duta Petani Pandemi COVID-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :