Minggu, 28/04/2024 03:26 WIB

Eks Koruptor Nyalon Pilkada

Amir: Budaya Malu Kita Lebih Tipis dari Kulit Bawang

Amir menilai, fenomena itu menandakan budaya malu seorang koruptor sudah semakin jauh

Ilustrasi Pilkada (netizenpos)

Depok - Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin angkat bicara mengenai maraknya mantan koruptor yang mencalonkan diri di Pemilihan Kepala Daerah (pilkada).

Amir menilai, fenomena itu menandakan budaya malu seorang koruptor sudah semakin jauh.

Hal itu diungkapkan Amir saat menjadi pembicara seminar Nasional Pemberantasan Korupsi bertajuk "Peran Penegak Hukum dalam Memberantas Korupsi", di Balai Sidang Univesitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/11).

Amir melihat fenomena mantan koruptor mencalonkan diri kembali menandakan budaya malu sudah terabaikan.

"Kita lihat dalam kenyataannya adalah justru budaya malu ini semakin jauh, itu terlihat dalam manifestas bagaimana umpamanya saya berikan contoh kepala daerah yang sudah pernah jalani pidana masih bisa nyalon lagi," ungkap Amir Syamsuddin.

"Budaya malu kita lebih tipis dari kulit bawang. Jepang sangat utamakan budaya malu, sementara kita kelihatannya terabaikan," kata Amir.

Seperti diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat bersama Komisi Pemilihan Umum memutuskan bahwa mantan terpidana korupsi diperbolehkan maju pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2017.

Amir tak menampik terdagradasinya budaya malu itu tak lepas dari produk yang diciptakan, baik itu produk politik maupun hukum.

"Jadi ada kaitan pesan antara pesan yang sampai, tapi diabaikan. Kemudian politik hukum kita yang lebih banyak dipengaruhi konfigurasi kepentingan yang tentunya pada akhirnya hasilkan produk politik. Itu karena ada konsensus politik yang menajdi produk politik jadi uu yang bisa akomodir mereka," ungkap Amir.

Amir juga prihatin dengan pejabat publik yang terjerat korupsi, namun masih sangat bisa mendulang pengaruh untuk mensukseskan keluarganya untuk duduk di posisi jabatan publik.

"Kita harus sedih akui ada beberapa kasus dimana seorang tokoh pejabat publik pimpinan di satu provinsi masih sangat bisa mendulang pengaruh untuk mensukseskan keluarganya untuk duduk di posisi jabatan publik tanpa perlu dia merasa malu terhadap kejadian-kejadian yang dialami sampai sekrang dia masih di dalam penjara," tandas Amir.

KEYWORD :

Pilkada Amir Syamsuddin Koruptor Nyalon




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :