Kamis, 02/05/2024 10:45 WIB

Aktor Politik yang Disebut Jokowi Mengarah ke SBY?

PDI Perjuangan (PDIP) mengaku aktor politik yang disebut Jokowi adalah yang merasa menjadi korban fitnah sebelum aksi demo berlangsung.

Ketum Partai Demokrat SBY

Jakarta - Presiden Jokowi menyebut ada aktor politik di balik kericuhan demonstrasi pada 4 November yang lalu. PDI Perjuangan (PDIP) mengaku aktor politik tersebut adalah yang merasa menjadi korban fitnah sebelum aksi demo berlangsung.

Politikus PDIP, Masinton Pasaribu mengatakan, Presiden Jokowi tidak asal bicara terkait pihak yang mencoba menunggangi aksi damai kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tersebut.

"Kita tahu sebelum pra aksi 4 November dan saat 4 november kita bisa melihat semua. Sebelum aksi 4 november kita tahu ada yang tiba-tiba merasa dirinya korban fitnah, lagu lama," kata Masinton, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/11).

Kata Masinton, Jokowi menyampaikan berdasarkan fakta yang terjadi sebelum dan sesudah aksi demo 4 November berlangsung. Meski demikian, Masinton tidak menjelaskan secara gamblang siapa aktor politik yang dimaksud.

"Kita ketahui semua pada saat pra, tiba-tiba menjadi korban fitnah ngga ada badai dan angin. Saat 4 november ada aktor-aktor politik bahkan ada juga peserta yang pidatonya sudah diluar kewajaran tidak menampakkan keadaban," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPP PDIP Junimar Girsang. Ia mengatakan, sejak awal partainya telah mengetahui siapa dalang di balik aksi sejumlah elemen masyarakat dan Ormas Islam tersebut.

"Saya kira nggak perlu disampaikan. Kita sudah tahu, masa anda nggak tahu?" kata Junimart, Jakarta, Selasa (8/11).

Diketahui, Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya menyebut intelijen telah menebar fitnah kepada salah satu partai politik terkait rencana demo besar-besaran sejumlah Ormas Islam pada Jumat (4/11).

SBY meminta, intelijen memberikan informasi dan data yang akurat. Sehingga tidak menimbulkan fitnah dan polemik di masyarakat.

"Kalau ada info atau analisis intelijen seperti itu, saya kira berbahaya menuduh seseorang, kalangan, parpol, melakukan seperti itu. Intelijen harus akurat jangan berkembang menjadi intelijen yang ngawur dan main tuduh," kata SBY, dalam jumpa pers di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Rabu (2/11).

Menurutnya, informasi yang diberikan intelijen tersebut telah menghina rakyat yang hendak menuntut keadilan hukum di tanah air. "Pertama, fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Kedua, (intelijen) menghina rakyat bukan kelompok bayaran," kata SBY.

KEYWORD :

Pilkada DKI Jakarta Pilgub DKI Jakarta Ahok




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :