Senin, 29/04/2024 03:31 WIB

SBY: Fitnah Lebih Kejam dari Pembunuhan

Presiden ke enam SBY menyebut intelijen telah menebar fitnah kepada salah satu partai politik terkait rencana demo besar-besaran sejumlah Ormas Islam, Jumat (4/11).

Ketum Partai Demokrat SBY

Jakarta - Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut intelijen telah menebar fitnah kepada salah satu partai politik terkait rencana demo besar-besaran sejumlah Ormas Islam pada Jumat (4/11).

Menurutnya, informasi yang diberikan intelijen tersebut telah menghina rakyat yang hendak menuntut keadilan hukum di tanah air. "Pertama, fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Kedua, (intelijen) menghina rakyat bukan kelompok bayaran," kata SBY, dalam jumpa pers di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Rabu (2/11).

Hal itu menanggapi adanya informasi yang menyebut demo besar-besaran sejumlah Ormas Islam terkait tuntutan atas kasus hukum dugaan penistaan agama yang menyeret Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Jumat (4/11) nanti didanai pihak tertentu atau partai politik.

Meski tidak menyebut secara gamblang siapa pihak yang mendanai demo itu, SBY mengecam analisa intelijen tersebut. Menurutnya, informasi itu telah menebar fitnah dan menimbulkan spekulasi yang cukup berbahaya.

"Kita tahu Arab Spring mulai dari Mesir, Libya, Tunisia, dan Yaman itu tidak ada dikatakan penggeraknya. Yang komandoi media sosial. Jadi, jangan tiba-tiba simpulkan ini yang menggerakkan, ini yang mendanai," tegasnya.

"Saya dengar dan saya kroscek benar adanya, mudah-mudahan yang saya dengar tidak benar, tidak seperti itu kalau ada analisis intelijen, termasuk sumber kepolisian bahwa ada pihak ini yang mendanai," tambah SBY.

KEYWORD :

Pilkada DKI Jakarta Pilgub DKI Jakarta Ahok Alquran DPR Polri SBY Intelijen Jurnas.com




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :